Rabu 07 Dec 2016 12:15 WIB

Dandim Pidie Sebut Korban Luka Gempa Aceh 90 Orang

Rep: Mabruroh/ Red: Ilham
Petugas kesehatan bersama anggota Polres Aceh Timur mengangkat jenazah korban penembakan oleh Orang Tak di Kenal (OTK), di Desa Meunasah Keutapang, Kecamatan Darul Aman, Aceh Timur, Aceh, Selasa (6/12).
Foto: Antara/Syifa Yulinnas
Petugas kesehatan bersama anggota Polres Aceh Timur mengangkat jenazah korban penembakan oleh Orang Tak di Kenal (OTK), di Desa Meunasah Keutapang, Kecamatan Darul Aman, Aceh Timur, Aceh, Selasa (6/12).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dandim 0102 Pidie, Aceh, Letkol Infanteri Usik Samwa Parana mengatakan, jumlah korban luka-luka akibat gempa berkekuatan 6,5 SR berjumlah 90 orang. Sedangkan jumlah korban yang meninggal dunia sekitar 24 orang.

"Banyaknya korban yang meninggal dunia 24 orang dan korban yang luka ada 90, nah itu sudah dievakuasi dan masyarakat sudah tenang," ujar Usik saat dihubungi Republika.co.id di Jakarta, Rabu (7/12).

Menurut dia, sebelumnya masyarakat sempat khawatir akan adanya gempa susulan atau tsunami. Namun, hingga pukul 12.00 WIB ini, masyarakat sudah mulai kembali untuk membantu TNI dan Polri mengurus bangunan-bangunan yang roboh.

"Tadinya khawatir terjadi tsunami, tapi kan ini tidak ada tsunami jadi sudah kembali ke rumah masing-masing dan masyarakat juga bantu-bantu Polri dan TNI," ujar dia.

Data Dandim berbeda dengan Kepala Palang Merah Indonesia (PMI) Aceh, Rudianto yang mengatakan korban meninggal dunia berjumlah 26 orang, tiga di antaranya adalah balita. Sementara data BNPB menyebut korban meninggal sudah 25 orang.

Gempa tersebut terjadi di Kabupaten Pidie Jaya, Provinsi Aceh Barat, pada Rabu (7/12) dini hari. Gempa telah merobohkan bangunan di sekitar wilayah hukum Pidie dan Pidie Jaya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement