REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Yisha Production dari Prancis mengaku bangga berkolaborasi dengan sineas Indonesia dalam film Marlina si Pembunuh dalam Empat Babak. Isabelle Glachant, co-producer film dari rumah produksi itu mengatakan, kisah Marlina punya kans diterima secara universal di kancah internasional.
"Pasar internasional tidak melihat negara mana yang memproduksi film selama film itu bagus dan berkualitas. Marlina sangat berpotensi berkat konten artistik dari sutradara yang sudah berpengalaman," ujar Glachant.
Menurut ia, sosok Marlina dari Sumba yang diperankan Marsha Timothy dalam film punya karakter yang memikat. Perjalanan ekstremnya membawa penggalan kepala perampok dari kediaman menuju kantor polisi disebut Glachant bakal membekaskan kesan kuat bagi penonton.
Perempuan yang telah 10 tahun berkiprah dalam kancah perfilman internasional itu menekankan, kolaborasi produksi film lintas negara tidak dimaksudkan untuk membuat karya kehilangan unsur lokalnya. Kemitraan justru berguna memberi sudut pandang baru dan memastikan apa yang disampaikan lewat film dapat dimengerti oleh beragam audiens.
Glachant juga mengatakan, pengalaman kolaborasi tersebut turut memungkinkan pertukaran budaya secara meluas. Sebelum ini, ia merupakan agen penjual film Indonesia SITI karya sutradara Edie Cahyono dan Istirahatlah Kata-Kata karya sutradara Yosep Anggi Noen.
Konselor Kerjasama dan Kebudayaan Kedubes Prancis Direktur IFI Marc Piton menilai baik kolaborasi Indonesia-Prancis dalam bidang sinematografi itu. Terlebih, film Marlina berhasil lolos seleksi dan mendapatkan subsidi dari program bergengsi Aide aux cinemas du monde dari pemerintah Prancis.
"Semakin banyak aktor kerja sama yang terlibat maka upaya untuk saling memahami dan saling mengapresiasi di antara kedua negara juga semakin baik," ujarnya.