REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Puluhan sekolah yang terdiri atas 19 sekolah dasar (SD), 11 sekolah menengah pertama (SMP) dan satu sekolah menengah atas (SMA) mengalami kerusakan akibat gempa bumi berkekuatan 6,5 skala richter (SR) yang mengguncang Kabupaten Pidie Jaya, Aceh pada Rabu (7/12) subuh.
"Sementara, ada tiga pendidik dan tenaga kependidikan yang meninggal dunia yakni Ibu Sakdiah Guru SDN 1 Trienggadeng, Ibu Rita Zahra Guru TK dan Pak Basri Penjaga Sekolah SMAN 1 Trienggadeng," ujar Staf Khusus Mendikbud Bidang Komunikasi Publik, Nasrullah, di Jakarta, Kamis (8/12).
Nasrullah menjelaskan pada hari ini, Kamis (8/12), Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy akan menjenguk korban dari kalangan siswa dan guru yang menjadi korban gempa bumi itu. "Kemdikbud juga memastikan sekolah terdampak gempa segera direnovasi agar bisa dipakai," tuturnya.
Selain itu, Kemdikbud akan mengupayakan sekolah darurat dan bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan dan Kemensos untuk penanganan media korban dan terapi trauma. "Semua sekolah dampak gempa jadi prioritas revitalisasi pembangunan sekolah".
Kemdikbud memperkirakan jumlah sekolah yang rusak akibat gempa akan semakin bertambah. "Tim Kemdikbud sedang mendata, jumlah sekolah yang rusak. Kemungkinan besar jumlahnya semakin bertambah," kata Nasrullah.
Gempa bumi 6,5 SR mengguncang Pidie Jaya pada Rabu (7/12) pagi. Akibat gempa bumi tersebut sekitar 94 orang tewas dan lebih dari 200 warga mengalami luka-luka.