REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayjen TNI Wuryanto mengomentari tulisan berjudul "Jokowi, waspadai terhadap ‘Kuda Troya’ JK dan Gatot Nurmantyo” yang diunggah di media online kompasiana.com pada 30 November lalu. Menurutnya, tulisan tersebut sangatlah merusak citra dan nama baik institusi TNI serta meresahkan masyarakat Indonesia.
Selain itu, menurutnya opini yang dimuat dalam tulisan tersebut tidak benar dan tidak berdasarkan fakta yang dapat dipertanggungjawabkan. Bahkan, menurutnya, tulisan tersebut merupakan fitnah dan pencemaran nama baik TNI.
"Pernyataan opini tersebut merupakan fitnah dan pencemaran nama baik TNI secara institusi maupun terhadap Jenderal TNI Gatot Nurmantyo secara pribadi, yang berpotensi munculnya konflik antar lembaga maupun kelompok masyarakat,” kata Wuryanto dalam siaran pers yang diterima Republika, Kamis (8/12).
Wuryanto menjelaskan, kegiatan yang di gagas oleh Panglima Gatot, seperti Doa Bersama yang dilaksanakan pada 18 November dan Apel Nusantara Bersatu pada 30 November merupakan kegiatan untuk mengajak masyarakat sama berdoa. Yakni agar negara kita terlepas dari perpecahan serta untuk persatuan dan kesataun bangsa yang berlandaskan semangat Bhinneka Tunggal Ika.
Wuryanto juga menjelaskan berbagai kegiatan Gatot yang sering berkeliling kampus untuk mengkampanyekan visi nasionalismenya. Menurutnya, kegiatan tersebut tiada lain untuk membentuk karakter pemuda Indonesia agar memiliki rasa kebangsaan dan nasionalisme serta bela negara. "Bukan untuk berambisi mengambil alih pemerintahan," terang Wiryanto.