REPUBLIKA.CO.ID, PORTO—Juara Liga Primer Inggris, Leicester City dibantai tim tuan rumah FC Porto 5-0 dalam lanjutan babak penyisihan Grup G Liga Champions, Kamis (8/12) dini hari WIB. Mekipun kalah, Leicester sudah memastikan satu tiket lolos ke babak 16 besar lantaran telah memuncaki klasemen grup. The Foxes berhasil mengumpulkan 13 angka hasil 4 kali menang, sekali imbang dan sekali kalah.
Pelatih Leicester City, Claudio Ranieri mengungkapkan, kekalahan timnya murni dari kesalahannya. Ranieri ingin membuat perbedaan saat bertandang ke markas Porto. Namun, hasilnya justru membuat Porto seperti tidak mendapat perlawanan. “Kami tidak melakukan perlawanan terhadap mereka dalam mencetak gol,” tutur Ranieri dikutip dari ESPN FC, Kamis (8/12).
Pelatih asal Italia menambahkan, apa yang diinginkannya dari perubahan saat laga lawan Porto adalah seluruh pemain menunukan karakter dan kekuatan mereka. Meskipun, hasilnya mereka akan kalah. Namun, kekalahan ini tidak akan berpengaruh terhadap posisi mereka di peringkat pertama. Namun, niat itu tidak dapat dilakukan dengan baik seluruh skuat Leicester.
Ranieri mengaku sedih dengan hasil buruk ini. Terutama untuk pendukung Leicester. Padahal, fan berharap lebih untuk juara Liga Primer Inggris musim lalu ini. Namun, Ranieri menegaskan apa yang dilihatnya di lapangan sangat berbeda dengan apa yang sudah dipelajari di latihan. Pemain Leicester tidak menerapkan apa yang sudah mereka pelajari selama latihan.
Kendati demikian, Ranieri beralasan dirinya sengaja mengubah permainan Leicester agar seluruh pemain fokus menghadapi pertandingan di Liga Primer Inggris. Mereka baru mengumpulkan nilai 13 hasil 14 laga yang sudah dilakoni dan berada di peringkat 16 klasemen. “Saya sudah menegaskan pada seluruh pemain, kami butuh fokus di Liga Primer Inggris dan mengubah peringkat kami di klasemen sementara,” tegas dia.