Kamis 08 Dec 2016 17:27 WIB

BNPB: 12 Jenazah Korban Gempa Aceh Belum Teridentifikasi

Rep: Issha Harruma/ Red: Bayu Hermawan
Tim SAR mengevakuasi korban selamat yang terjepit reruntuhan bangunan akibat gempa di Pasar Tringgadeng, Kecamatan Tringgadeng, Kabupaten Pidie Jaya, Aceh, Rabu (7/12).
Foto: Antara/Ampelsa
Tim SAR mengevakuasi korban selamat yang terjepit reruntuhan bangunan akibat gempa di Pasar Tringgadeng, Kecamatan Tringgadeng, Kabupaten Pidie Jaya, Aceh, Rabu (7/12).

REPUBLIKA.CO.ID, PIDIE JAYA --  Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB)menyatakan korban meninggal akibat gempa 6,5 SR, Rabu (7/12) kemarin bertambah menjadi 99 orang. Hal ini disampaikan Kepala BNPB Willem Rampangilei di Pidie Jaya, Kamis (8/12) sore.

Willem mengatakan, angka tersebut merupakan data rekapitulasi yang didapat BNBP hingga pukul 14.00 WIB. Korban jiwa ini, lanjutnya, tersebar di tiga kabupaten di provinsi Aceh.

"Di Pidie Jaya, 96 orang meninggal dunia, 84 di antaranya sudah diidentifikasi, di Pidie satu orang meninggal dan telah diidentifikasi, di Bireuen dua korban meninggal, dua-duanya sudah diidentifikasi. Jadi total yang meninggal 99 orang, 87 di antaranya telah diidentifikasi dan 12 dalam proses," kata Willem.

Selain korban meninggal, Willem mengatakan, korban luka-luka juga terus bertambah. Hingga siang ini, korban luka berat bertambah menjadi 127 orang dan luka ringan 462 orang. Mereka dirawat di sejumlah rumah sakit dan puskesmas di Banda Aceh, Pidie dan Pidie Jaya.

Tim gabungan pun, kata Willem, hingga hari ini telah menetapkan prioritas kerja pada pencarian dan penyelamatan korban.

"Kami punya tiga tim yang fokus mencari korban di reruntuhan bangunan di Meureudu, Bandar Dua dan yang satu lagi mobile. Tim ini terdiri dari Basarnas, BPBD, TNI-Polri, relawan," ujarnya.

Terkait posko pengungsian, Willem mengatakan, telah dilakukan aktivasi mulai hari ini. Pemerintah pun, lanjutnya, telah menyiapkan sejumlah kebutuhan para pengungsi, seperti makanan, air bersih dan kebutuhan lain.

"Jumlah pengungsi 10.024 orang yang tersebar di 28 titik posko pengungsian. Bantuan terus mengalir, termasuk dari Kemenkes yang mengirim tenaga medis dan obat-obatan serta tenaga trauma healing dari Kemensos," kata Willem.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement