REPUBLIKA.CO.ID, NEGARA -- Banjir di Desa Pengambengan, Kabupaten Jembrana, Bali, mengakibatkan puluhan rumah dan satu Madrasah Ibtidaiyah di wilayah tersebut terendam, Kamis (8/12).
"Sejak pagi air banjir mulai datang. Ini saya masih keliling memantau karena air terus membesar," kata Kepala Dusun Kelapa Balian Ali Rahman yang wilayahnya terkena banjir bersama Dusun Munduk.
Ia mengatakan, wilayahnya yang berbatasan langsung dengan rawa yang cukup luas, sering menjadi langganan banjir, meskipun hujan di tempat tersebut tidak terlalu lebat.
Menurutnya, banjir sering disebabkan kiriman air dari dataran tinggi di sekitarnya, sementara saluran pembuangan terbatas. Banjir yang cukup tinggi juga menggenangi Madrasah Ibtidaiyah Darussalam, bahkan kurang beberapa sentimeter masuk ke ruang kelas dan kantor guru.
"Mengantisipasi banjir yang lebih besar, kami menyelamatkan barang-barang penting sekolah ke tempat yang aman," kata Alfina Laila, salah seorang guru.
Ia mengatakan, karena sudah sering dilanda banjir, pihaknya cukup tenang menghadapinya, termasuk mengatur jadwal belajar mengajar murid-muridnya.
Menurutnya, selama air banjir tidak masuk ke ruang kelas, proses belajar mengajar masih bisa dilakukan. "Sudah hampir tiga tahun ini tidak prtnah banjir. Mungkin karena hujannya terlalu lebat, dan karena di sini rendah seluruh airnya mengalir ke sini," katanya.