REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Dua pejuang Hamas tewas akibat terowongan bawah tanah yang terbentang antara Jalur Gaza dan selatan Israel ambruk pada Rabu malam.
Brigade Izz al-Din al-Qassam, sayap militer Hamas, mengonfirmasi dua pejuang yang tewas. Keduanya adalah Ismail Abd al-Karim Shamali dan Rami Munis al-Rair. Keduanya berasal dari pemukiman Shujayyah.
Sumber lokal mengatakan kepada Maan News, dua korban tersebut sudah meninggal saat tiba di rumah sakit al-Shifa. Sumber Brigade mengatakan, mereka masih mencari kemungkinan ada pejuang lain yang tertimbun.
Belum lama ini, Pertahanan Sipil Palestina berhasil menemukan empat jasad warga Palestina antara Sabtu malam hingga Ahad pagi. Keempatnya merupakan korban ambruknya terowongan bawah tanah setelah Mesir membanjiri dengan air.
Menurut Pertahanan Sipil Palestina, aksi otoritas Mesir itu dilakukan secara sengaja. Mereka membanjiri terowongan bawah tanah dengan air laut. Empat orang yang sempat dinyatalan hilang ditemukan tewas.
Keempat korban bernama Ali Badawi (43 tahun), Muhammad Badawi (21 tahun), Imad Badawi (24 tahun) dan Sarni al-Tawil (30 tahun). Semuanya merupakan penduduk jalur Gaza.
Warga Gaza menggunakan terowongan untuk menyelundupkan barang-barang dari Mesir mengingat blokade yang dilakukan saat ini. Namun bagi Israel terowongan ini merupakan ancaman. Karena para milisi menggunakannya untuk menyelundupkan senjata.
Baca juga, Mesir Banjiri Terowongan Bawah Tanah, 4 Warga Gaza Ditemukan Tewas.