REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejumlah petani kentang dari daerah dataran tinggi Dieng mendatangi kantor Kementerian Perdagangan di kawasan Gambir, Jakarta, Kamis (8/12). Mereka mengeluhkan dibukanya keran impor kentang yang merugikan mereka karena membuat harga turun.
Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita pun menerima dan berdialog langsung dengan lebih dari seribu pendemo di halaman kantor Kemendag. "Saya diperintah Bapak Presiden untuk membuat kebijakan yang berpihak kepada petani dan peternak. Saya pastikan pemerintah tidak akan memberi izin impor sejauh kita bisa berproduksi. Kalau masih ada yang impor, kalau perlu kita ambil tindakan hukum," ujar Enggar kepada pendemo berdasarkan rilis yang diterima, Kamis (8/12).
Kentang yang ditanam oleh petani ketang Dieng dikenal dengan nama kentang Granola yang cocok untuk sayur dan perkedel tapi tidak cocok untuk kentang goreng "french fries". Sementara, kentang yang diminta oleh industri makanan beku dan restoran adalah kentang Atlantis sehingga perlu diisi dengan impor.
Dalam kesempatan itu, hadir juga Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman yang datang bersama Enggartiasto dari kantor Kemenko Bidang Perekonomian. Setelah berdialog, pendemo yang menamakan diri DPP Serikat Petani Indonesia membubarkan diri dari Kemendag