REPUBLIKA.CO.ID, BATAM -- Tim DVI RS Bhayangkara Polda Kepulauan Riau menerima satu jenazah pada Kamis sore yang ditemukan di wilayah perairan Pulau Nikoi, Bintan. Jenazah tersebut diduga korban pesawat Polri M-28 Sky Truck yang jatuh di perairan Kabupaten Lingga pada Sabtu (3/12).
"Belum bisa dipastikan apakah memang korban atau bukan. Harus melalui proses identifikasi dulu," kata Kapolda Kepri Brigjen Pol Sam Budigusdian di RS Bhayangkara Batam, Kamis sore.
Meskipun belum dipastikan jenazah korban pesawat jatuh, kata dia, namun jenazah tersebut diperkirakan sudah enam hari meninggal sama seperti waktu jatuhnya pesawat Polri di perairan utara wilayah Lingga. "Bisa saja sudah terbawa arus hingga ke perairan Lingga. Untuk memastikan tim akan melakukan identifikasi terhadap jenazah yang tiba sore tadi," kata dia.
Hingga saat ini, total enam kantong jenazah sudah diserahkan ke RS Bhayangkara Polda Kepri untuk dilakukan identifikasi mengingat berbentuk bagian-bagian tubuh. Bukan merupakan tubuh manusia utuh. "Di RS Bhayangkara Polda Kepri juga dibantu tim dari Mabes Polri. Jadi diharapkan semua bagian jenazah itu bisa segera diidentifikasi," kata dia.
Kabid Humas Polda Kepri AKBP S Erlangga mengatakan setiap penemuan bagian tubuh yang sudah dibawa ke RS Bhayangkara Polda Kepri akan diambil sampel DNA-nya untuk dikirimkan ke Mabes Polri.
Di Mabes Polri, kata dia, sampel DNA tersebut akan dicocokkan dengan DNA dan data korban dan keluarga korban jatuhnya pesawat tersebut yang sudah diambil sebelumnya. "Jadi nanti dicocokannya di Mabes Polri karena baik korban yang merupakan anggota Polri maupun keluarga semua data dan sampel DNA-nya sudah diambil sebelumnya," kata Erlangga.
Hingga saat ini, enam dari delapan sampel DNA yang dikirimkan oleh Tim DVI Polda Kepri berhasil diidentifikasi dan diketahui merupakan bagian dari lima jenazah korban pesawat jatuh.