Jumat 09 Dec 2016 08:44 WIB

Sejarah Hari Ini: Gerakan Intifadah Pecah, Palestina Tuntut Kemerdekaan

Rep: Puti Almas/ Red: Teguh Firmansyah
Intifadah
Intifadah

REPUBLIKA.CO.ID,   Intifada atau gerakan perlawanan rakyat Palestina terhadap penjajah Israel pecah di Jalur Gaza untuk pertama kali pada 9 Desember 1987.. Di bagian wilayah yang diduduki Israel, warga Palestina menuntut kemerdekaan atas penjajahan dan penindasan yang terjadi.

Gerakan Intifada ini berawal dari truk Israel yang menabrak pekerja Palestina. Sebanyak 10 orang tewas dan warga Palestina menilai hal itu terjadi dengan sengaja dan berlatar belakang kebencian etnis Yahudi.

Sejumlah protes dilakukan oleh warga Palestina di Jalur Gaza.  Banyak yang turun ke jalan dan menyerang polisi serta pasukan militer Israel yang bersiap menghentikan gerakakan mereka.

Bentrokan ini juga berlanjut hingga ke wilayah Tepi Barat yang dikuasai Israel. Hingga berbulan-bulan lamanya, kekerasan terjadi di wilayah-wilayah itu.

Intifada pada 1987 juga menjadi luapan kemarahan warga Palestina atas penindasan Israel yang menduduki wilayah Yerusalem Timur. Selama 20 tahu, Israel merebut tanah Palestina dan terus memperluas permukiman di wilayah yang disengketakan tersebut.

Pada 1992, Perdana Menteri Israel Yitzhak Rabin mengatakan akan bergerak cepat menuju proses perdamaian dengan Palestina. Ia membekukan permukiman baru Israel di wilayah yang diduduki dan intifada berakhir setelah lima tahun berlangsung.

 

Hingga pada 1993, negosiasi perdamaian antara Israel dan Palestina dilakukan di Oslo, Norwegia. Dalam kesepakatan itu diputuskan penarikan pasukan Israel dari Jalur Gaza dan Jericho di Tepi Barat. Pembentukan pemerintahan Palestina juga secara sah diakui di beberapa wilayah Tepi Barat.

Meski demikian, pada 1995 Rabin tewas dibunuh dan diduga dilakukan oleh ektremis Yahudi di Ibu Kota Tel Aviv. Proses perdamaian Israel dan Palestina berakhir di era penerusnya, mulai dari Shimon Peres, Ariel Sharon, Ehud Barak, hingga Benjamin Netanyahu.

 

 

 

Musim Dingin Terburuk di Iran

 

Sedikitnya 40 orang meninggal di Iran akibat cuaca dingin yang ekstrim pada 9 Desember 2003. Suhu yang disebut mencapai titik terendah di negara itu membuat banyak orang membeku dan mengalami hipotermia.

 

Dalam beberapa kasus, orang yang mengalami hipotermia akan megalami rasa panas dan merasa sangat gerah. Mereka yang diduga telah mendekati kematian bahkan merasa ingin menanggalkan pakaian karena panas tersebut.

 

Secara umum, kematian akibat hipotermia saat suhu tubuh mencapai di bawah 77 derajat Fahrenheit. Namun, ada beberapa kasus yang menyebutkan manusia dapat bertahan dengan memiliki suhu tubuh 57 derajat, seperti seorang anak di Kanada pada 1994.

 

Di Iran, musim dingin yang kering biasanya tidak pernah membuat banyak orang mengalami hipotermia. Namun, di waktu itu, cuaca dilaporkan benar-benar membeku dan membuat banyak orang dalam satu malam meninggal.

 

 

 

Pasukan Marinir AS Tiba di Somalia

 

Pasukan Amerika Serikat (AS) mendarat di Somalia pada 9 Desember 1992. Kedatangan mereka merupakan bagian dari operasi kemanusiaan untuk menolong ribuan warga sipil yang kelaparan saat konflik terjadi di negara itu.

 

AS sekaligus memimpin operasi multi nasional untuk memastikan makanan dapat didistribusikan ke seluruh warga di berbagai wilayah negara itu. Bersama dengan 350 ribu tentara dari negara lainnya, mereka berupaya mencegah adanya penjarahan dan pemerasan yang selama ini mengakibatkan penduduk kelaparan.

 

Misi utama AS adalah mengamankan Ibu Kota Mogadishu yang dikepung oleh kelompok bersenjata Somalia. Banyak yang memblokir jalan-jalan dekat bandara dan pelabuhan untuk merampok segala macam bantuan kemanusiaan yang datang dari dunia internasioal.

 

Sekitar 35 negara dikatakan tleah menawarkan diri untuk membantu operasi AS di Somalia. Diantaranya tidak hanya dengan berkontribusi mengirim pasukan militerm namun juga menyalurkan dana.

 

 

Puti Almas

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement