REPUBLIKA.CO.ID, ANTANANARIVO -- Keluarga penumpang Malaysia Airlines MH370 menemukan puing yang diduga pesawat, Kamis (8/12). Tujuh anggota keluarga penumpang sedang berada di Madagaskar untuk upaya pencarian independen.
Puing potensial ditemukan oleh Jiang Hui (44 tahun). Puing merupakan sebuah papan kecil tertutup pasir. Ia menemukannya di sebuah cekungan berbatu pinggir pantai Riake, dekat Ile Sainte-Marie.
Sejumlah puing diduga MH370 pernah beberapa kali ditemukan di sana. "Saya merasa bersemangat, di satu sisi saya sedih," kata Hui dilansir Guardian.
Menurutnya, meski puing berukuran kecil, namun tidak bisa menjelaskan apa yang terjadi pada pesawat.
Ia berharap temuannya ini bisa jadi penyemangat otoritas Malaysia, Cina dan Australia untuk mencari lebih banyak. Puing saat ini sudah diserahkan pada pejabat penyelidikan dari Malaysia.
Blaine Gibson, pengacara yang juga mendedikasikan diri untuk mencari puing mengatakan, ia juga pernah menemukan objek besar di area yang sama. Menurutnya, puing itu tampak seperti bagian dari kabin. Gibson menilai temuan ini bisa meningkatkan kewaspadaan penduduk sekitar.
"Hal ini lah yang membuat kunjungan keluarga penumpang sangat penting," kata Gibson.
Hui datang ke Madagaskar untuk mencari petunjuk keberadaan ibunya. Perempuan berusia 73 tahun, Jiang Cuiyun adalah salah satu dari 200an penumpang pesawat yang hilang pada 8 Maret 2014 tersebut.
"Demi mencari ibu saya, saya datang ke sini meski bahasa Inggris saya buruk," kata Hui.
Juru bicara kelompok berisi keluarga MH370, Voice370 mengatakan temuan puing telah membuat perasaan seluruh anggota kelompok campur aduk.
"Kami merasa sakit, sedih, bingung dan berharap," kata Grace Nathan. Meski demikian, mereka tidak akan berhenti melakukan kampanyenya di Madagaskar sebelum pulang beberapa hari lagi.