REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Memanfaatkan momentum Peringatan Hari Anti Korupsi (HAKI) 2016 yang puncaknya digelar, Jumat (9/12) di Provinsi Riau, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin menegaskan, bahwa dalam meneguhkan tekad memerangi praktek koruptif, Kementerian Agama menempuh dua cara. Kedua cara itu pertama, selalu dibangun kesadaran bahwa kiprah Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah bagian yang tak bisa dipisahkan dari ibadah dan yang tak boleh dikotori oleh tindakan tercela.
Kedua, terus disosialisasikan Lima Nilai Budaya Kerja Kementerian Agama (Integritas, Profesionalitas, Inovasi, Tanggung Jawab dan Keteladanan) pada diri setiap ASN. "Sebagai umat beragama, bangsa yang dikenal religius ini harus memiliki pemahaman bahwa korupsi itu hakikatnya adalah tindakan yang mengingkari nilai-nilai agama," ujar Menag.
Sementara Ketua KPK Agus Rahardjo saat membuka resmi Pameran Integritas mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bertekad mewujudkan nilai-nilai integritas dalam kehidupan sehari-hari. "Mari kita serukan komitmen bahwa integritas di Indonesia harus ditegakkan termasuk di pemerintahan," ajak Agus. Menurutnya, integritas adalah kualitas menegakkan kejujuran dan disiplin moral.
Peringatan HAKI 2016 dengan tagline 'Ayo Bergerak Untuk Indonesia Tangguh', diramaikan dengan pameran integritas, kegiatan edukasi antikorupsi anak jujur, integrity leader sharring forum (Rembug Integritas Nasional II), festival budaya lokal dan nasional, seminar/workshop/desiminasi pencegahan korupsi untuk sektor politik, swasta, apgakum, dan pendidikan, launching aplikasi JAGA, peresmian Taman Telunjuk Ajar Integritas, musik, dan kegiatan manarik lainnya.