Jumat 09 Dec 2016 13:45 WIB

Presiden tak Ingin Proses Pendidikan Pascagempa Terganggu

Red: Agus Yulianto
Presiden Joko Widodo (kiri) didampingi Menteri Kesehatan Nila F. Moeloek (kelima kiri) memberikan buku kepada anak-anak korban gempa di halaman Masjid Atta Darut, Pidie Jaya, Aceh, Jumat (9/12).
Foto: Antara/Hafidz Mubarak A
Presiden Joko Widodo (kiri) didampingi Menteri Kesehatan Nila F. Moeloek (kelima kiri) memberikan buku kepada anak-anak korban gempa di halaman Masjid Atta Darut, Pidie Jaya, Aceh, Jumat (9/12).

REPUBLIKA.CO.ID, BIREUN -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak ingin proses pendidikan di wilayah yang terdampak gempa di Kabupaten Biereuen dan sekitarnya terganggu pascagempa yang terjadi pada Rabu (7/12) pagi. "Jadi jangan sampai pendidikan ini berhenti. Harus tetap berjalan," kata Presiden Jokowi setelah meninjau beberapa bangunan yang terdampak gempa salah satunya gedung Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Al Aziziyah di Komplek Pondok Pesantren Mudi Mesra Kabupaten Bireuen Aceh, Jumat (9/12).

Oleh karena itu, dia memastikan, jajarannya agar bangunan yang rusak tersebut segera dibersihkan oleh TNI, kemudian dibangun kembali oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Presiden juga telah menyampaikan hal itu kepada pengelola gedung tersebut, karena menurut dia hal itu sangat penting sebab menyangkut proses belajar mahasiswa dan santri yang jumlahnya lebih dari 3.000 orang.

"Ini sudah kita lihat dan ini gedung Sekolah Tinggi Al Aziziyah ini, tadi saya sudah sampaikan ke beliau mulai besok akan segera dibersihkan, dan akan dikerjakan oleh pemerintah. Setelah bersih langsung dibangun kembali. Karena ini menyangkut mahasiswa dan santri kurang lebih 3.000-an," kata Presiden.

Gedung Sekolah Tinggi Agama Islam Al Aziziyah terletak di Jalan Masjid Raya km 1,5 Desa Mideun Jok, Kecamatan Samalanga, Kabupaten Bireuen. Gedung berlantai lima itu runtuh di bagian lantai paling bawah sementara bagian atasnya juga miring dan retak sehingga tidak bisa dipakai untuk kegiatan perkuliahan.

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
فَمَنْ اَظْلَمُ مِمَّنِ افْتَرٰى عَلَى اللّٰهِ كَذِبًا اَوْ كَذَّبَ بِاٰيٰتِهٖۗ اُولٰۤىِٕكَ يَنَالُهُمْ نَصِيْبُهُمْ مِّنَ الْكِتٰبِۗ حَتّٰٓى اِذَا جَاۤءَتْهُمْ رُسُلُنَا يَتَوَفَّوْنَهُمْۙ قَالُوْٓا اَيْنَ مَا كُنْتُمْ تَدْعُوْنَ مِنْ دُوْنِ اللّٰهِ ۗقَالُوْا ضَلُّوْا عَنَّا وَشَهِدُوْا عَلٰٓى اَنْفُسِهِمْ اَنَّهُمْ كَانُوْا كٰفِرِيْنَ
Siapakah yang lebih zalim daripada orang yang mengada-adakan kebohongan terhadap Allah atau yang mendustakan ayat-ayat-Nya? Mereka itu akan memperoleh bagian yang telah ditentukan dalam Kitab sampai datang para utusan (malaikat) Kami kepada mereka untuk mencabut nyawanya. Mereka (para malaikat) berkata, “Manakah sembahan yang biasa kamu sembah selain Allah?” Mereka (orang musyrik) menjawab, “Semuanya telah lenyap dari kami.” Dan mereka memberikan kesaksian terhadap diri mereka sendiri bahwa mereka adalah orang-orang kafir.

(QS. Al-A'raf ayat 37)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement