Jumat 09 Dec 2016 13:45 WIB

Jaksa Agung Pertimbangkan Pindahkan Lokasi Sidang Ahok

Jaksa Agung HM Prasetyo (tengah) saat menghadiri rapat kerja dengan Komisi III DPR RI di Kompleks Parlemen, Jakarta, (6/12).
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Jaksa Agung HM Prasetyo (tengah) saat menghadiri rapat kerja dengan Komisi III DPR RI di Kompleks Parlemen, Jakarta, (6/12).

REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Jaksa Agung HM Prasetyo sedang mempertimbangkan untuk memindahkan lokasi sidang kasus penistaan agama dengan tersangka Gubernur DKI Jakarta nonaktif Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Prasetyo mengatakan lokasi yang paling tepat untuk lokasi sidang adalah di wilayah Cibubur, Jakarta Timur.

"Ini masih dipertimbangkan di mana nanti (lokasi) dinilai paling tepat menyelenggarakan sidang itu," katanya di Kota Pekanbaru, Provinsi Riau, Jumat (9/12).

Menurutnya, alasan utama pemindahan lokasi sidang tersebut adalah jumlah pengunjung. Ia mengatakan bahwa sidang Ahok tersebut akan menyedot perhatian masyarakat sehingga dikhawatirkan lokasi yang ditentukan saat ini tidak memadai untuk menampung jumlah pengunjung.

"Data terakhir belum saya terima. Kemarin direncanakan di Cibubur, ada suatu tempat yang cukup luas. Gedungnya besar, yang konon bisa menampung 800 orang," jelasnya.

Meski begitu, dia mengatakan proses pemindahan itu harus melalui sejumlah prosedur, salah satunya persetujuan dari Mahkamah Agung. "Ada prosedurnya, harus minta persetujuan Mahkamah Agung. Ini yang sedang dikerjakan," jelasnya.

Lebih jauh, ia berharap bahwa akan ada lokasi yang tepat untuk melaksanakan sidang tersebut sehingga keamanan dan kenyamanan dapat terjamin. Pengadilan Negeri Jakarta Utara sebelumnya berencana menggelar sidang Ahok pada 13 Desember di gedung bekas Pengadilan Negeri Jakarta Pusat di Jalan Gajah Mada Gambir, Jakarta Pusat.

Majelis hakim yang akan menangani perkara itu dipimpin oleh hakim Dwiarso Budi Santiarto, anggotanya terdiri atas Jupriadi, Abdul Rosyad, Joseph V Rahantoknam dan I Wayan Wijarna. Kepolisian memperkirakan banyak unsur masyarakat yang akan menyaksikan langsung sidang Ahok dan menyiapkan strategi untuk mengamankan sidang tersebut.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement