Jumat 09 Dec 2016 16:32 WIB

Bank BJB Gandeng Bank Mandiri Terbitkan Kartu E-Money

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Nur Aini
Senior EVP Chief Technology Officer Bank Mandiri Joseph Georgino Godong (kiri) bersama Direktur Konsumer Bank Jabar Banten (BJB) Fermiyanti menekan tombol pada acara launching cobranding kartu prabayar E-Money (bank BJB) di Jakarta, Jumat (9/12).
Foto: Republika / Darmawan
Senior EVP Chief Technology Officer Bank Mandiri Joseph Georgino Godong (kiri) bersama Direktur Konsumer Bank Jabar Banten (BJB) Fermiyanti menekan tombol pada acara launching cobranding kartu prabayar E-Money (bank BJB) di Jakarta, Jumat (9/12).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Bank BJB bersinergi dengan Bank Mandiri menerbitkan kartu pembayaran elektronik atau e-money untuk memperluas penetrasi dan mengakselerasi pencapaian program Gerakan Nasional Nontunai. Pada tahap awal diharapkan kartu e-money Bank BJB ini akan terjual sebanyak 80 ribu kartu dalam lima tahun pertama.  

“Selain mendukung program Gerakan Nasional Nontunai, kami berharap dengan adanya launching kartu E-money Bank BJB, dapat lebih meningkatkan kinerja bisnis Bank BJB di perbankan nasional sehingga secara jangka panjang bank ini akan terus semakin tumbuh dan berkembang”, ujar Direksi Konsumer Bank BJB Fermiyanti di Jakarta, Jumat (9/12).

Selanjutnya, kartu e-money tersebut akan dijual melalui kantor-kantor cabang Bank BJB yang tersebar di Jawa Barat, Banten, DKI, maupun di luar wilayah tersebut. Pada tahap awal pendistribusian kartu akan difokuskan pada 33 kantor layanan Bank BJB.  Fermiyanti menjelaskan, nantinya kartu e-money Bank BJB ini dapat digunakan di merchant-merchant yang telah bekerja sama dengan Bank Mandiri, seperti sektor transportasi, ritel, kuliner, theme park, maupun sektor potensial lainnya.

Fermiyanti mengatakan peluncuran kartu e-money Bank BJB tersebut merupakan bagian dari ekspansi bisnis perseroan dalam mengembangkan inovasi alat pembayaran nontunai. “Kehadiran kartu e-money Bank BJB ini akan melengkapi channel pembayaran elektronik yang telah kami kembangkan untuk memudahkan nasabah dalam bertransaksi,” kata Fermiyanti.

Senior EVP Chief Technology Officer Bank Mandiri Joseph Georgino Godong mengatakan, sinergi dengan bank pembangunan daerah (BPD) merupakan salah satu strategi bisnis perseroan dalam memperbesar pangsa pasar kartu prabayar e-money. Apalagi BPD merupakan mitra pemerintah daerah dalam mengelola berbagai sumber daya untuk meningkatkan kualitas layanan publik kepada masyarakat.

“Dengan posisi strategis BPD tersebut, kami juga ingin agar uang elektronik berlogo e-money ini dapat dimanfaatkan untuk memudahkan masyarakat di wilayah, dalam hal ini nasabah Bank BJB dalam melakukan transaksi pembayaran,” kata Joseph.

Joseph menjelaskan, hingga Oktober 2016 uang elektronik berlogo e-money yang telah diterbitkan Bank Mandiri sebanyak 8,4 juta keping dengan rata-rata transaksi per bulan pada sepanjang tahun ini lebih dari 36 juta transaksi atau senilai lebih dari Rp 327 miliar per bulan. Saat ini, uang elektronik berlogo e-money dapat digunakan untuk melakukan transaksi di 946 merchant dengan jumlah outlet sebanyak lebih dari 52 ribu unit. "Harapan kami tahun depan bisa menerbitkan 10 juta kartu, dengan transaksi mencapai 40 juta transaksi," ujar Joseph.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement