REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Senior Vice President Transaction Banking Retail Bank Mandiri Rahmat Broto Triaji mengatakan, ke depan Bank Mandiri akan terus meningkatkan co-branding e-money dengan sejumlah bank pembangunan daerah (BPD). Saat ini, Bank Mandiri telah melakukan co-branding dengan BPD Bali, BPD Jateng, dan yang terbaru adalah Bank BJB.
"Tahun depan ada tambahan lima BPD lagi," ujar Rahmat di Jakarta, Jumat (9/12).
Rahmat mengatakan, transksi e-money sebanyak 90 persen digunakan untuk transportasi terutama Transjakarta serta Commuter Line, dan di jalan tol sebesar 82 persen. Dengan demikian, Bank Mandiri membidik daerah yang memiliki jalan tol. Dalam satu hari rata-rata transaksi e-money bisa mencapai 2.000 transaksi.
Perkembangan transportasi yang semakin pesat tidak menutup kemungkinan akan menjadi peluang bagi Bank Mandiri untuk merambah penggunaan e-money bagi transportasi di daerah. Rahmat mengatakan, saat ini e-money masih belum teregistrasi dengan chip tetapi Bank Mandiri mempunyai produk kartu pembayaran elektronik dengan sistem berbasis server yakni Mandiri e-cash. "Sekarang yang daftar jadi pengguna e-cash ada sekitar 400 ribu," kata Rahmat.
Menurut Rahmat, e-cash dan e-money memiliki target masing-masing. Diharapkan pada 2017 bisa mencapai 5 juta kartu. Saat ini transaksi e-money di kisaran Rp 300 miliar sedangkan e-money yang co-branding mencapai Rp 100 miliar.
Baca juga: Bank BJB Gandeng Bank Mandiri Terbitkan Kartu E-Money