Jumat 09 Dec 2016 17:52 WIB

300 Ribu Muslim se-Bandung Raya akan Hadiri Aksi 1212

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Ilham
Massa aksi umat Islam (ilustrasi).
Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay
Massa aksi umat Islam (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Masyarakat Muslim kembali akan menggelar aksi damai. Kali ini, yang menggelar masyarakat Muslim se-Bandung Raya dalam acara bertajuk Pesantren Perekat NKRI. Aksi akan dimulai sejak shalat Subuh sekitar pukul 05.00 WIB di Masjid Raya Provinsi Jabar, alun-alun Kota Bandung, Selasa (12/12).

Usai shalat Subuh, massa aksi yang dikenal dengan aksi 1212 tersebut akan bergerak berjalan kaki menuju Lapangan Gasibu di Jalan Dipenogoro-Kota Bandung. "Kami perkirakan acara ini akan dihadiri sekitar 300 ribu masyarakat Muslim se-Bandung Raya," ujar Ketua MUI Kota Bandung, Cecep Sudirman kepada Republika.co.id, Jumat (9/12).

Menurut Cecep, aksi 1212 merupakan refleksi dari 212. Aksi ini sifatnya lokal, hanya se-Bandung Raya, bukan Jabar. Ide awalnya, berasal dari masyarakat Muslim Bandung. Kemudian didukung oleh Pesantren Daarut Tauhid sekalian memperingati Milad ke-26 pesantren yang dipimpin oleh KH Abdullah Gymnastiar tersebut.

"Ya, aksinya selama konstrukstif, konstitusional, pemikirannya memperlihatkan Islam damai penuh toleransi, why not, kita dukung," katanya.

Cecep pun memastikan, aksi 1212 ini akan berlangsung damai. Ia pun mengimbau pada MUI kecamatan hingga kelurahan untuk menjaga umatnya agar terus menjaga kesatuan dan persatuan melalui aksi damai tersebut. "Ini semua bentuk karakter dan jiwa demokratis. Kami berharap, kesatuan bangsa terus terjaga," katanya.

Dikatakan Cecep, aksi tersebut kemungkinan akan dihadiri oleh ustaz dan tokoh ternama. Di antaranya, Aa Gym, Gubernur Jabar Ahmad Heryawan, dan Wali Kota Bandung Ridwan Kamil. "Sepertinya, tokoh-tokoh itu akan hadir, tapi saya kurang tahu persis up date terakhirnya seperti apa," katanya.

Cecep berharap, dalam aksi tersebut bisa menyangkal anggapan Kota Bandung sebagai kota yang intoleransi. Semua Muslim harus memperlihatkan kalau kita bisa solid dan terus menjaga kebersamaan.  "Dengan izin Allah, insya Allah aksi nanti superdamai, tak boleh membawa bendera organisasi Islam dan organisasi politik. Kami ingin menunjukkan, Muslim berjiwa toleran penuh integritas," katanya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement