Jumat 09 Dec 2016 18:46 WIB

Menteri Susi: Jepang Kembangkan Teknologi Laut Dalam

Red: Ilham
 Marine and Fisheries Minister Susi Pudjiastuti.
Foto: Antara/Rivan Awal Lingga
Marine and Fisheries Minister Susi Pudjiastuti.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengatakan, Jepang berencana mengembangkan proyek teknologi deep sea water (laut dalam). Proyek itu untuk menghasilkan energi baru terbarukan dan mengalirkan listrik di pulau-pulau kecil Republik Indonesia.

"Teknologi ini rencananya akan dikembangkan di Pulau Morotai (Maluku Utara) sebagai salah satu dari 12 lokasi SKPT (Sentra Kelautan Perikanan Terpadu)," kata Susi di Jakarta, Jumat (9/12).

Menteri Susi mengungkapkan, Pemerintah Jepang melalui pihak kedutaan besarnya di Indonesia telah menawarkan proyek teknologi laut dalam itu kepada KKP dalam pertemuan terbatas dengan pimpinan KKP, 8 Desember 2016.

Penawaran tersebut disambut baik Menteri Kelautan dan Perikanan.

Namun, kata dia, proyek dalam bentuk hibah itu juga dinilai perlu melalui proses seleksi yang cukup ketat dari seluruh negara yang juga berminat pada teknologi tersebut. Sementara itu, Direktur Jenderal Pengelolaan Ruang Laut KKP Bramantyo Satyamurti Poewardi menambahkan, Jepang menawarkan pengembangan energi baru terbarukan melalui teknologi laut dalam untuk mengalirkan listrik di pulau kecil dan terluar Indonesia.

Dia menjelaskan, teknologi laut dalam menggunakan air dingin dari dalam laut yang didorong ke atas. Perbedaan temperatur yang diangkat ke atas akan menjadi daya listrik. Selain itu, ujar dia, air laut dalam yang dikeluarkan dapat dimanfaatkan untuk budi daya ikan tuna.

Untuk saat ini, teknologi tersebut merupakan kerja sama pemerintah dengan pemerintah antara Indonesia dan Jepang. Dirjen Pengelolaan Ruang Laut KKP berharap proyek ini akan dimenangkan oleh Indonesia sehingga dapat mengundang investor masuk.

Jepang dilaporkan ingin menggencarkan investasi di sektor kelautan dan perikanan di Indonesia seperti adanya rencana untuk menjajaki industri pembesaran komoditas tuna dan pabrik pengolahan di sejumlah daerah. Susi mengemukakan, pihaknya juga memiliki program Sentra Kelautan Perikanan Terpadu (SKPT) guna menarik investasi di sejumlah lokasi sebagai upaya mengoptimalkan potensi bisnis di daerah tersebut yang digunakan sebesar-besarnya untuk kemakmuran masyarakat.

 

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement