Sabtu 10 Dec 2016 11:34 WIB

Pencarian Korban Dilanjutkan di Reruntuhan Ruko Pasar Meureudu

Rep: Issha Haruma/ Red: Dwi Murdaningsih
 Warga bersama aparat melakukan evakuasi lanjutan di reruntuhan ruko di Pasar Meureudu, Pidie Jaya, NAD, Kamis (8/12).
Foto: Republika/ Wihdan
Warga bersama aparat melakukan evakuasi lanjutan di reruntuhan ruko di Pasar Meureudu, Pidie Jaya, NAD, Kamis (8/12).

REPUBLIKA.CO.ID, PIDIE JAYA -- Tim gabungan kembali memulai proses pencarian di reruntuhan rumah toko (ruko) di pasar Meureudeu Jl Iskandar Muda, Meureudu, Pidie Jaya, Aceh. Hari ini, Sabtu (12/10), pencarian difokuskan di bagian tengah bangunan ruko-ruko tersebut. Komandan Basarnas Special Group Charles Batlajery mengatakan, dua ekor anjing pelacak milik Jakarta Rescue kembali dilibatkan dalam proses pencarian hari ini.

"Tadi pagi, anjing pelacak juga ada menunjukkan diduga korban dua orang di dua spot berbeda. Tapi kami perkirakan itu bekas darah korban sebelumnya. Ini baru kami turunkan lagi," kata Charles di lokasi, Sabtu (12/10).

Charles mengatakan, masih simpang siurnya informasi mengenai jumlah warga yang berada di ruko-ruko tersebut saat gempa terjadi membuat tim pencari sedikit kesulitan. Namun, tim tetap akan berpatokan pada laporan dari warga yang menyebut bahwa masih ada korban terjebak di balik reruntuhan material ruko.

Tim pencari pun, kata Charles, akan fokus melakukan pencarian di dua titik yang ditunjukkan anjing pelacak, yakni di bagian tengah bangunan ruko.

"Di tengah ruko sebelum kejadian ada acara jadi nggak tahu jumlah pasti orang yang di sana. Kalau bagian belakang, laporan yang punya ruko emang nggak ada orang. Tapi ini tetap kita cari pakai anjing pelacak dan alat berat," ujar dia.

Menurut Charles, kekuatan personel yang diterjunkan dalam pencarian hari keempat ini tetap sama. Tim gabungan tersebut terdiri dari Basarnas, TNI-Polri, Jakarta Rescue yang membawa serta anjing pelacak mereka, dan sejumlah relawan lain. Sebelumnya, tim gabungan ini telah menemukan 18 korban dari balik reruntuhan dalam kondisi meninggal. Lima eskavator pun dikerahkan dalam proses pencarian.

"Jenis reruntuhan ini pancake jadi kami kesulitan mencari korban yang diperkirakan masih di dalam. Pencarian akan tetap dilakukan sampai kami yakin tidak ada lagi korban di sini," kata Charles.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement