REPUBLIKA.CO.ID, CHELSEA -- Mantan pemain muda Chelsea, Gary Johnson mengaku dirinya menjadi salah satu korban pelecehan seksual di klub tersebut. Gary menungkapkan hal itu terjadi saat dirinya bergabung di sekolah akademi sepak bola the Blues pada era tahun1970 sampai 1980-an.
Johnson mengaku pelecehan yang dialaminya itu tak pernah dia ceritakan selama ini. Sebab dia mengungkapkan, ada 'kontrak diam' antara dirinya dan menejemen klub saat kasus itu terjadi. Kata dia, Chelsea membayar uang tutup mulut sebesar 50 ribu pounds atau sekitar Rp 837 juta.
"Jutaan penggemar Chelsea di seluruh dunia menonton. Semua fans berhak tahu tentang kebenaran dan apa yang terjadi. Mereka meminta saya menandatangani perintah diam," ujarnya kepada The Daily Mirror dan dikutip CNN, Sabtu (10/12).
Johnson, saat ini berusia 57 tahun. Kepada media di London itu, dia mengungkapkan, pelecehan yang terjadi kepadanya ketika dirinya berusia masih 13 tahun. Itu berarti, pelecehan terhadapnya terjadi pada 1972 lalu. Kata dia, saat itu dirinya bergabung dengan akademi Chelsea sebagai pemula. Pelecehan terhadapnya, ungkapnya dilakukan oleh pelatih junior Eddie Heath.
Hasil penelusuran The Daily Mirror menemukan bahwa Heath telah meninggal dunia. Namun tak ada sumber yang mengatakan, kapan sang pelatih wafat. Tapi Johnson mengatakan, kesaksiannya seharusnya memberikan sikap berani bagi korban-korban lainnya.
Sebab menurut dia, banyak cerita sama yang dialami para pemain-pemain muda di klub-klub Liga Inggris. CNN mengabarkan, kesaksian Johnson memang cuma salah satu dari 639 kesaksian korban tentang pelecehan seksual yang dialami saat bergabung bersama klub-klub sepak bola di Inggris. Dari ratusan tersebut, Kepolisian Inggris sudah mengantongi 83 calon tersangka dari 98 klub-klub Liga Inggris di semua level kompetisi.
Menanggapi pengakuan Johnson tersebut, Menejemen di Stamford Bridge, mengatakan sudah meminta investigasi internal terkait skandal pelecehan seksual yang terjadi di era 1970-an. Hasilnya, nihil lantaran tak ada saksi yang hidup.
"Chelsea sudah meminta firma hukum eksternal agar menyelidiki para pekerja di klub era 1970-an. Namun semuanya sudah wafat," demikian pernyataan klub tersebut.