REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X menyatakan, komunikasi dan ruang interkasi antarkelompok yang ada di masyarakat harus terus dibangun dengan kebersamaan dan semangat kebangsaan.
"Penguatan eksistensi dan ekspresi setiap kelompok tidak serta merta diikuti dengan pelemahan bahkan pengorbanan kelompok lainnya. Penguatan dan pengembangan peran setiap kelompok justru harus diikuti dengan peningkatan kebersamaan dalam hidup," kata Sultan dalam Apel Forum Tiga Pilar di halaman parkir Stadion Internasional Maguwoharjo, Sleman, Sabtu (10/12).
Menurut dia, keberadaan forum tiga pilar yang terdiri dari Pemerintah Provinsi DIY, Polda DIY dan Korem 072/Pamungkas nantinya untuk menyelesaikan persoalan yang ada di masyarakat dari lapisan paling yang paling bawah. "Penyelesaian persoalan di masyarakat akan menjadi tugas dari Bhabikamtibmas, Babinsa dan lurah," katanya.
Ia mengatakan, setiap persoalan di masyarakat tidak melulu menjadi tanggungjawab Polri. Pemda sebagai pembina wilayah, juga harus berperan dalam penanganan konflik di masyarakat. "Jika ada perselisihan antartetangga menjadi tanggung jawab pembina wilayah. Kalau ada unsur pidana baru yang menangani polisi," katanya.
Dalam Apel Forum Tiga Pilar tersebut dilakukan penandatangan komitmen oleh pemimpin tiga instansi, Pemda DIY, Polda DIY dan Korem 072 Pamungkas. Penandatanganan dilakukan oleh Sri Sultan HB X perwakilan dari Pemda DIY, Kapolda DIY Brigjen Polisi Ahmad Dofiri dan Danrem 072/Pamungkas Brigjen TNI Fajar Setiawan.
Kapolda Brigjen Ahmad Dofiri mengatakan, tujuan apel forum tiga pilar guna memperkuat solidaritas TNI, Polri dan Pemda DIY. Ketiga pilar ini nantinya membangun komunikasi intens dan transparan dalam menyelesaikan persoalan di masyarakat. "Kita membangun kebersamaan, membangun kemitraan eksternal dalam bentuk partisipasi aktif menjaga keamanan," katanya.
Ia mengatakan, forum tiga pilar, memiliki sejumlah tugas pokok diantara sebagai ujung tombak dalam melaksanakan deteksi dini dan pencegahan dini. Juga dilakukan pemetaan kerawanan potensi konflik di setiap daerah. "Forum juga akan proaktif dalam setiap kegiatan yang ada di masyarakat. Setiap ada persoalan di lapisan masyarakat, tugas forum ini nantinya yang menyelesaikan. Mereka akan 'door to door' mendengarkan keluhan dan permasalahan yang terjadi," katanya.