Sabtu 10 Dec 2016 22:55 WIB

Indonesia Miliki 25 Persen Mangrove Dunia

Ekosistem mangrove yang rusak akibat abrasi.
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Ekosistem mangrove yang rusak akibat abrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya menyebut Indonesia yang merupakan pemilik dari 25 persen kawasan mangrove dunia dan 60 persen kawasan mangrove ASEAN yang menjadi penopang terbesar menjaga suhu bumi. Ini karena mangrove memiliki kemampuan menyerap emisi karbon lima kali lebih besar dari jenis pohon lainnya.

Selain itu, menurut Menteri KLH, mangrove juga memiliki nilai ekonomi yang masih belum banyak diketahui masyarakat pesisir, salah satunya berupa jasa lingkungan yang berasal dari ekowisata. Meski demikian, keberadaan mangrove di Indonesia, khususnya di pesisir utara Jawa, mendapatkan ancaman besar.

 “Pengikisan pantai atau abrasi merupakan tantangan yang besar bagi penduduk, karena hampir 70 persen penduduk Indonesia hidup di wilayah pesisir dan hidup dari hasil laut,” katanya, Sabtu (10/12).

Indramayu yang merupakan kota pesisir menjadi salah satu saksi dari adanya abrasi laut. Kota ini kehilangan satu dusunnya yang berada dekat bibir pantai akibat naiknya permukaan air laut.

Karena itu, menurut Direktur Hulu PT Pertamina (Persero) Syamsul Alam, pihaknya menggagas pengembangan Arboretum Mangrove, sebuah pusat budi daya mangrove di kawasan Indramayu yang memiliki luas kawasan 5,6 hektare (ha) dan menjadi pusat pembibitan untuk 1.023 bibit dari 23 jenis mangrove.

Usaha penyelamatan kawasan pesisir Indramayu ini dimulai sejak 2008, dan hingga tahun 2016 kawasan mangrove ini akhirnya menjadi rumah bagi 37 jenis burung. Dari lima hektare kawasan ini sekitar lebih dari dua hektare akan dijadikan sebagai bagian ekowisata sekaligus menjadi penopang suhu bumi karena memiliki kemampuan menyerap emisi karbon.

“Wilayah laut Indonesia terdiri atas tiga zona, yaitu zona pantai, zona laut, dan zona dasar laut atau lepas pantai. Panjang garis pantai Indonesia menjadi hal yang penting/krusial dari bidang keamanan, dan dukungan keterlibatan masyarakat merupakan hal utama untuk menjaga tiap sudut Indonesia,” lanjutnya.

Ada 84.300 pengunjung yang tercatat datang dan belajar mengenai mangrove ke Arboretum Mangrove. Arboretum ini, menurut dia, menjadi kekayaan riset dunia, ada 665 lebih mangrove yang sudah ditanam, dan kawasan ini ditengarai juga sebagai kawasan yang memiliki jenis mangrove terlengkap, mulai dari Bintaro, Pidada, Tapak Kuda dan masih banyak lagi.

 

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement