REPUBLIKA.CO.ID, LOMBOK TIMUR – Kepala Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) Agus Budi Santosa mengatakan, pendakian ke Gunung Rinjani yang sudah kembali dibuka pada Jumat (2/12) lalu, akan kembali ditutup pada tiga bulan pertama tahun depan. “Januari, Februari, Maret, ditutup karena alasan cuaca, ini rekomendasi dari BMKG,” ujar Agus, dalam Aksi Cinta Rinjani di Sembalun, Lombok Timur, Sabtu (10/12).
Pihaknya masih menunggu tanggal pastinya dari BMKG terkait penutupan tersebut. Agus menuturkan, penutupan jalur pendakian pada tiga bulan pertama di awal tahun merupakan hal yang lumrah lantaran faktor cuaca seperti angin, badai, dan petir yang tentunya dapat membahayakan keselamatan pendaki.
Dia menyatakan, jalur pendakian. Gunung Rinjani tidak bisa serta merta ditutup atau dibuka tanpa adanya rekomendasi dari BMKG maupun Badan Geologi. Jalur pendakian Gunung Rinjani sempat ditutup pada 27 September lalu akibat meletusnya Gunung Barujari atau anak Gunung Rinjani. Sejak Jumat (2/12) jalur pendakian kembali dibuka secara terbatas.
Jalur pendakian Senaru hanya diperbolehkan sampai di Pelawangan Senaru, Lombok Utara. Jalur pendakian Sembalun pun hanya diperkenankan sampai di Pelawangan Sembalun, Lombok Timur. Sedangkan, jalur pendakian dari Aik Berik, Lombok Tengah, hanya ditetapkan sampai Pelawangan Batu Belah.