REPUBLIKA.CO.ID, OSLO -- Presiden Kolombia Juan Manuel Santos menyerukan dunia untuk meningkatkan perang terhadap narkoba. Ia mengatakan tidak boleh ada toleransi terhadap peredaran obat terlarang yang sangat berbahaya tersebut.
"Dunia harus memikirkan kembali perang terhadap narkoba. Perang ini lebih berbahaya dari semua perang lainnya di alam semesta," ujar Santos dalam pidato penerimaan nobel di Oslo, Norwegia, Sabtu (10/12).
Santos merupakan peraih Nobel Perdamaian 2016 atas jasanya untuk menghentikan konflik di Kolombia. Selama lebih dari 50 tahun pemberonatakan terbesar yang dilakukan kelomk FARC berlangsung dan membuat lebih dari 260 ribu orang tewas dan jutaan kehilangan tempat tinggal.
Santos mendonasikan hadiah Nobel yang ia terima untuk seluruh keluarga korban konflik di Kolombia. Hingga saat ini, perjanjian perdamaian antara pemerintah negara itu dan FARC masih berada dalam proses, setelah referendum rakyat yang menolak beberapa isi kesepakatan di dalamnya.
Perjanjian perdamaian antara pemerintah Kolombia dan FARC telah melalui perundingan sejak 2012 lalu. Santos dikenal sebagai presiden yang dinilai mendedikasikan masa jabatannya sebagai presiden selama dua periode untuk mengakhiri perang saudara di negara itu.