REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Anggota Densus 88 Antiteror Mabes Polri didukung Polresta Surakarta melakukan penggeledahan di rumah terduga teroris, Nur Solihin di Kampung Griyan RT 08/RW 10 Kelurahan Pajang Laweyan, Solo, Jawa Tengah, Ahad (11/12).
Polisi telah melakukan penggeladahan di rumah milik keluarga istri Nur Solihin di Pajang, Solo, Minggu sekitar pukul 11.30 dan berakhir sekitar 12.15 WIB. Menurut warga setempat, rumah yang ditempati Nur Solihin dan istrinya, Rinda (25) tersebut merupakan milik orangtuanya, Winarto.
"Rumah itu, milik orang tua Rinda atau istri Nur Solikin. Solihin itu, pendatang hanya anak mantun Pak Winarto," kata Lurah Pajang, Sarwoko.
Menurut Sarwoko, Nur Solihin menikahi Rinda warga setempat sudah satu tahun ini. Solikin dan Rinda sudah mempunyai anak usianya enam bulan. Sarwoko mengatakan warga sekitar sudah curiga dari melihat tingkah laku Solikin yang orangnya sangat tertutup di lingkungannya.
Polisi kemudian mengamankan istri Nur Solihin, Rinda bersama anaknya untuk sementara dibawa meninggalkan lokasi penggeledahan. Tim Inafis kemudian melakukan penggeledahan di rumah tersebut dan mereka membawa sejumlah barang yang dimasukan ke dalam bungkusan kertas warna cokelat diduga sebagai barang bukti.
Kepala Polresta Surakarta Kombes Pol Ahmad Luthfi di lokasi penggeledahan mengatakan pihaknya hanya mendukung kegiatan pemeriksaan di rumah Nur Solihin di Pajang Solo ini. "Namun, kegiatan ini, semuanya wewenang Densus 88. Kami hanya mendukung saja," kata Kapolresta Surakarta.
Menurut dia, semuanya sedang dalam proses barang apa saja yang diamankan oleh polisi. Terduga teroris Nur Solihin merupakan satu dari tiga orang yang ditangkap oleh Pasukan Densus 88 di Bekasi, Sabtu (10/12).