Ahad 11 Dec 2016 18:07 WIB

Masyarakat Aceh Barat Peringati Maulid Nabi

Suasana Maulid Nabi Muhammad SAW.
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
Suasana Maulid Nabi Muhammad SAW.

REPUBLIKA.CO.ID, MEULABOH -- Umat Islam di Kecamatan Mereubo, Kabupaten Aceh Barat, mengadakan acara "meuzike" (zikir) dengan mengundang 3.000 warga dalam rangka memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW, Senin (12/12). Keuchik (kepala desa) Gampong (desa) Meurebo, Muhammad Lizan di Meulaboh, acara demikian selalu dilaksanakan sebagai bentuk ritual keagamaan umat Islam setiap tahun bertepatan pada tanggal 12 Rabiul Awal tahun Hijriah.

"Kebetulan untuk tahun ini, tanggal 12 Rabiul Awal 1438 Hijriah jatuh pada hari Senin 12 Desember 2016. Hari yang sama antara sejarah Islam dan kelender nasional dalam rangka memperingati hari lahirnya Nabi Muhammad SAW," katanya Ahad (11/12).

Hal itu disampaikan disela-sela persiapan di lokasi Mesjid Besar Al-Hidayah di Jalan Lintas Meulaboh-Medan, tepatnya di pusat kota Kecamatan Mereubo, puluhan warga terlihat sibuk dengan aktivitas menghias umbul-umbul dan mendirikan tenda tempat zikir. Sesuai kalender nasional, setiap tanggal 12 Rabiul Awal 1438 Hijriah yang disesuaikan dengan tahun Masehi, merupakan hari libur nasional sebagai bentuk penghormatan memperingati hari besar bagi umat Islam di Indonesia.

Di Aceh Barat, beberapa tempat mesjid terpantau sudah melakukan persiapan untuk kegiatan zikir itu jauh sebelum hari, setiap malam suara zikir masyarakat di masjid dan Surau terdengar hampir disetiap pelosok kampung yang mempersiapkan warganya. "Di sini sudah enam malam melakukan zikir, tujuannya agar ada keseragaman ketika berzikir dan bernazam, biar serentak sehingga akan terlihat menarik. Di lokasi mesjid kami ini mengundang 3.000 peserta dari enam gampong dan satu pasantren," ujarnya.

Dia menyampaikan, beberapa agenda kegiatan yang telah direncanakan untuk tahun ini agar kegiatan diselenggarakan itu lebih semarak, mereka mengundang penceramah agama (dai) menyampaikan pesan-pesan dakwah.

Muhammad Lizan berharap, kegiatan keagmaan tersebut dapat memupuk kembali keimanan umat Islam, menginggat sejarah kelahiran Nabi Muhammad SAW dan lebih penting lagi sebagai wadah menjalin tali silaturrahmi antara sesama umat Islam. Sebab dalam agenda kegiatan itu, mereka mengundang seluruh masyarakat tanpa kecuali untuk hadir berzikir maupun melihat acara itu, penitia juga menyediakan makanan yang dibagikan usai berzikir bersama.

"Di sanalah kita melihat kebersamaan umat Islam, bersilaturrahim antarsatu sama lain. Perayaan Maulid akan dilaksanakan selama bulan Rabi'ul Awal-Rabi'ul Akhir, nanti akan ada juga desa lain yang mengundang kami saling bergantian," katanya.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement