REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk berperan aktif perangi kejahatan terorisme guna memperkecil peluang tindak kriminal itu. Menurut presiden, tanpa dukungan seluruh lapisan masyarakat, sulit rasanya untuk melawan terorisme.
"Tidak ada ruang sekecil apa pun di negara kita Indonesia ini untuk geraknya terorisme," kata Presiden dalam siaran pers dari Biro Pers, Media dan Informasi Sekretariat Presiden di Jakarta, Ahad (11/12).
Presiden menyatakan hal itu usai menghadiri acara peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1437 H di Kantor Gerakan Pemuda (GP) Ansor, Jakarta Pusat. Kepala Negara juga mengapresiasi kinerja Polri, khususnya tim Densus 88, yang berhasil mengungkap rencana aksi terorisme tersebut.
Jokowi juga menyerukan untuk selalu waspada atas ancaman kejahatan serupa di masa yang akan datang. "Saya menghargai kerja keras Polri, Densus 88 dalam mengungkap rencana sebelum itu terlaksana, dan ini juga menunjukkan bahwa terorisme itu masih ada dan nyata masih bergerak di negara kita," ujar Jokowi.
Menurut Presiden, serangan terorisme bisa terjadi di mana saja dan menjadi tanggung jawab seluruh lapisan masyarakat untuk terus memerangi tindak kejahatan itu. "Yang namanya teroris itu tidak melihat, semuanya, masjid pernah, gereja pernah, hotel pernah, kedutaan pernah, jalan raya pernah. Jadi oleh sebab itu pemerintah dan rakyat, Polri, terutama kita harus terus perangi terus," tegas mantan Gubernur DKI Jakarta itu.
Sebelumnya, Polri telah menangkap empat orang tersangka dan memburu dua pelaku lain terkait kasus penemuan bom di Bintarajaya, Kota Bekasi, Jawa Barat pada Sabtu (10/12) yang akan diledakkan di objek vital nasional. Tiga tersangka laki-laki ditangkap di dua tempat berbeda pada Sabtu (10/12). Tersangka MNS dan AS ditangkap di jalan layang Kalimalang, Bekasi pada pukul 15.40 WIB, sedangkan tersangka ketiga, S, ditangkap di Karanganyar, Jawa Tengah pada pukul 18.30 WIB.
Sementara itu seorang perempuan berinisial DNY, ditangkap di rumah kontrakan di tempat kejadian perkara pada Sabtu (10/11) pukul 15.50 WIB. Dalam penangkapan di rumah kontrakan, polisi mengamankan barang bukti berupa bom dalam panci yang diperiksa memiliki daya ledak tinggi.