Ahad 11 Dec 2016 23:59 WIB

Maulid Nabi SAW Momentum Teladani Akhlaknya yang Mulia

Nusantara Bogor Mengaji, Ahad (11/12)
Foto: Nashih Nashrullah Republika
Nusantara Bogor Mengaji, Ahad (11/12)

REPUBLIKA.CO.ID,  BOGOR-- Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW adalah memontum teladani perilaku sosok Rasul yang agung. Yakni sifat dan sikap mulia yang berlaku universal dalam memperkuat budaya kesantunan dan karakter khas ketimuran.

Koordinator Nusantara Mengaji, Jazilul Fawaid mengatakan kegiatan maulid merupakan pendidikan dalam upaya menguatkan karakter bangsa. Salah satu kemajuan bangsa Indonesia dibangun melalui peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW.

Sebagai teladan umat, Nabi mengajarkan manusia tentang toleransi, tenggangarasa, dan membangun kerukunan dalam keragaman. "Keteladanan Nabi mengajarkan kita agar menjadi pribadi dan masyarakat beradab,” kata Jazil dalam Khataman Akbar Nusantara Mengaji sekaligus peringatan Maulid Nabi SAW di Masjid Baitul Faizin, Bogor, Jawa Barat, Ahad (11/12/). 

Sebab, ungkap Jazil, beliau adalah Alquran 'berjalan' yang akhaknya juga cerminan nilai-nilai Alquran, imbuhnya seraya mengutip hadis riwayat Aisyah RA. Selain itu, lanjutnya, tradisi maulid di Indonesia selalu dirayakan dengan kegiatan pengajian khataman Alquran atau pembacaan kitab al-Barjanzi.

"Ini juga gerakan spiritual yang menjadi komplementer dalam usaha mencapai kemajuan bangsa", tuturnya.

Jazil mengatakan umat Islam saat ini lebih banyak membaca informasi dari media sosial dari pada Alquran. Padahal, banyak di antara informasi tersebut yang tidak benar.

"Sekarang masyarakan lebih banyak membaca medsos (media sosial - red) dari Alquran. Ini kita sayangkan karena bukan hanya tidak berpahala bahkan info dari medsos perlu diverifikasi mana yang benar dan mana yang tidak benar," katanya. 

Karena itu, Jazil menegaskan, agar teknologi informasi juga dapat digunakan untuk hal yang lebih positif, Nusantara Mengaji juga hadir dalam aplikasi khamatan Alquran online. "Terutama generasi muda, yang menurut survey, paling banyak mengakses media sosial," imbuhnya lagi.

Selain itu, Jazil juga mengajak masyarakat untuk terus menggalakkan khataman Alquran di mana dan kapanun. Minimal bakda Maghrib, walau hanya sekali dalam sehari. “Jangan sampai rumah kita seperti kuburan tanpa ada yang membaca Alquran.” 

Dia mengutip hadis, rumah tanpa Alquran akan terlihat dari 'langit' seperi kuburan. “Begitu juga masyarakat Bogor dan Indonesia, kalau tidak ada yang membaca Alquran.” 

Acara khataman Alquran yang kembali digalakkan Nusantara Mengaji ini juga dilaksanakan di seluruh kecamatan se-kabupaten Bogor. Masjid Baitul Faizin Cibinong yang menjadi pusat tempat khataman. 

 

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement