Senin 12 Dec 2016 00:53 WIB

Temuan Bom Bekasi, Wakil Ketua MPR: Aparat Jangan Sampai Lengah

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Teguh Firmansyah
Polisi berjaga di lokasi penggerebakan sebuah rumah di Bintara Jaya, Bekasi, Sabtu (10/12). Di rumah bertingkat tiga bercat biru dan pink ditemukan benda diduga bom.
Foto: REPUBLIKA/Israr Itah
Polisi berjaga di lokasi penggerebakan sebuah rumah di Bintara Jaya, Bekasi, Sabtu (10/12). Di rumah bertingkat tiga bercat biru dan pink ditemukan benda diduga bom.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Wakil Ketua MPR Oesman Sapta Odang (Oso) mengapresiasi kerja aparat keamanan yang berhasil mengungkap rencana peledakan bom yang ditemukan di Bintara, Bekasi, Jawa Barat pada Sabtu (10/12). Ia juga menilai kesigapan aparat dalam hal ini Tim Densus 88 yang juga membekuk para pelaku.

Menurutnya, kasus rencana peledakan bom ini bukan pertama kalinya, dan sudah beberapa kali. "Soal bom Bekasi ini lebih baik kita serahkan kepada aparat keamanan. Kenapa? Karena ini sudah beberapa kali terjadi. Belum lama polisi juga mengungkap rencana bom. Kejadian itu terus berulang," ujar Oesman dalam keterangan tertulis yang diterima wartawan, Ahad (11/12).

Karena kesigapan penanganan kepolisian itu pula, lanjut Oesman, keamanan negara masih terjaga sampai sekarang. "Kita percayakan penanganan dan antisipasi kasus bom ini kepada aparat yang berwenang. Dengan penanganan dan antisipasi itu sudah terbukti negara kita aman," ujarnya yang juga akrab dipanggil Oso itu.

Meski begitu, Oso mengingatkan aparat keamanan jangan sampai lengah. Pasalnya digagalkannya rencana aksi tersebut, bukan berarti tidak ada rencana dari sel-sel lainnya. "Aparat keamanan memang harus terus menerus mengantisipasi. Aparat keamanan tidak boleh lengah, bayangkan, kalau aparat sedikit saja lengah, bisa terjadi peledakan bom lagi," katanya.

Sebelumnya kepolisian berhasil mengungkap rencana peledakan bom. Polisi menemukan bom berhululedak tinggi di Bekasi.

Dari penemuan itu juga, polisi telah menangkap dan menetapkan empat tersangka yakni masing-masing yakni Nur Solihin (MNS), Agus Supriyadi (AS), Dian Yulia Novi (DYN) dan keempat S alias Abu Izzah, beserta dua orang DPO yang masih diburu Tim Densus 88. Saat ini polisi masih terus mengembangkan kasus ini.

Baca juga,  Polisi Lanjutkan Olah TKP Penemuan Bom Bekasi.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement