REPUBLIKA.CO.ID, MAIDUGURI -- Dua bocah perempuan berusia sekitar tujuh tahun melakukan serang bom bunuh diri di sebuah pasar yang sibuk di Maiduguri, Nigeria pada Sabtu (10/12).
Serangan bom itu menewaskan keduanya dan satu orang lainnya. Sementara korban luka-luka berjumlah 18 orang lebih, sebagaimana dilansir Metro.co.uk pada Ahad (11/12).
Adapun Boko Haram diduga kuat di balik serangan bom ini, meski belum ada pihak yang mengaku bertanggung jawab. Boko Haram dikenal kerap menggunakan perempuan dan anak perempuan untuk melakukan serangan bunuh diri.
Sejumlah taktik dan cara serupa telah digunakan di tempat lain. Di Libya misalnya, seorang wanita pengebom bunuh diri menggunakan tiga anak sebagai umpan dalam serangan yang menewaskan empat tentara dan melukai 12 lainnya.
Seorang anggota milisi Maiduguri mengatakan ia melihat dua gadis kecil sesaat sebelum ledakan. 'Mereka keluar dari becak dan berjalan tepat di depan saya tanpa menunjukkan tanda sedikit emosi, " katanya.
Ia pun mencoba berkomunikasi kepada salah satu dari mereka, dalam bahasa Hausa dan dalam bahasa Inggris.
"Tapi dia tidak menjawab. Saya pikir mereka sedang mencari ibu mereka," ujar polisi tersebut.
Namun bukannya kemudian menemui ibu mereka, pihaknya justru mendapati kedua bocah perempuan kecil itu menuju ke arah penjual unggas, dan kemudian meledakkan bom ikat pinggang.
Adapun hingga saat ini setidaknya 20 ribu orang telah tewas dan lebih dari 2,5 juta pengungsi akibat kerusuhan yang disebabkan oleh Boko Haram.
Baca juga, Hadapi Boko Haram, Umat Islam dan Kristen Saling Menjaga.