REPUBLIKA.CO.ID, ISTANBUL — Kurdistan Freedom Hawks (TAK), salah satu kelompok militan cabang dari Partai Pekerja Kurdistan (PKK), mengaku sebagai pihak bertanggung jawab atas insiden ledakan bom kembar di sebuah stadion sepak bola di Istanbul, Turki, yang menelan puluhan korban jiwa, akhir pekan lalu. Pemerintah Turki pun telah bersumpah akan membalas dendam terhadap para pelaku aksi brutal itu.
“Kami akan melanjutkan pertempuran melawan teror ini sampai ke akar-akarnya,” kata Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, kepada wartawan usai menemui korban ledakan yang dirawat sebuah rumah sakit di Istanbul, Ahad (11/12).
Reuters melansir, TAK mengklaim diri sebagai pelaku di balik sejumlah serangan mematikan di Turki sepanjang tahun ini. Kelompok itu juga mengaku sebagai otak di belakang insiden ledakan bom yang menyasar stadion Vodafone Arena, Istanbul, Sabtu (10/12) malam lalu. Stadion itu sendiri dikenal sebagai markas atau kandang bagi tim sepak bola internasional ternama di Turki, yaitu Besiktas.
Serangan bom di dekat Vodafone Arena terjadi sekitar dua jam setelah laga antara Besiktas melawan Bursaspor berlangsung di stadion itu. Aksi pemboman tersebut diperkirakan untuk menyasar polisi-polisi Turki yang berjaga di sekitar kawasan itu.
Ledakan pertama yang berasal dari bom mobil terjadi di luar stadion pada pukul 19.30 waktu setempat. Selang satu menit, ledakan tersebut disusul oleh aksi bom bunuh diri yang terjadi di taman yang berdekatan dengan lokasi pertama. Akibat dari insiden bom kembar itu, sebanyak 38 orang tewas dan 155 korban lainnya mengalami luka-luka.
Baca juga, Kemenlu: Tak Ada WNI Korban Bom Turki.