REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Tito, lelaki paruh baya dengan cekatan menjajakan barang dagangannya di Masjid Pusat Dakwah Islam (Pusdai) yang tengah ramai dipadati warga yang melakukan shalat malam dan shalat Subuh berjamaah. Hujan gerimis yang terus menerus turun tidak menghalangi dirinya untuk terus tetap berjualan.
"Saya sengaja datang dari Malang untuk berjualan (alas sajadah)," ujarnya kepada Republika.co.id di sekitar area Masjid Pusdai, Senin (12/12).
Ia menuturkan, datang ke masjid sekitar pukul 01.00 WIB dan langsung menjajakan barang dagangannya. Total sekitar 200 alas sajadah yang dibawa olehnya langsung dari Malang. Alas sajadah sederhana yang terbuat dari plastik yang didaur ulang.
Menurutnya, harga satu alas sajadah yang dijualnya sekitar Rp 10 ribu. Puluhan alas sajadah sudah terjual dan dengan keuntungan yang dimiliki ia mengaku bersyukur. "Saya datang dari jam 01.00 WIB, ada sekitar 200 alas shalat dari Malang yang dibawa ke sini karena ada acara ini (gerakan shalat berjamaah). Alhamdulillah banyak yang beli," katanya.
Ribuan warga mulai berdatangan pada pukul 03.00 WIB dan memadati Masjid Pusdai yang terletak di Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Senin (12/12). Massa mengikuti gerakan shalat subuh berjamaah dan shalat malam bersama.