REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Bogor, KH Ahmad Mukri Ajie, mengungkapkan keistimewaan hari Senin 12 Desember 2016.
''Hari ini adalah hari Senin (12/12) yang sangat istimewa. Hari ini bertepatan dengan peringatan maulid (kelahiran) Nabi Muhammad SAW,'' ungkap kiai Mukri Ajie di hadapan jamaah Gerakan Subuh Berjamaah di Masjid Riyadlush Shalihin Parung, Bogor, Senin (12/12).
Menurut dosen Fakultas Syariah Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta ini, belum tentu umat Muslim yang saat ini bisa melaksanakan ibadah shalat Subuh berjamaah di hari Senin bertepatan dengan peringatan maulid Nabi Muhammad SAW, akan bisa bertemu lagi.
''Mungkin dibutuhkan waktu puluhan tahun, kita baru bisa melakanakan shalat Subuh di hari Senin, bertepatan dengan peringatan maulid Nabi Muhammad SAW,'' ungkap ulama yang biasa mengisi pengajian Subuh di Masjid Riyadlush Shalihin Parung.
Kiai Mukri mengajak jamaah shalat Subuh, terutama para remaja masjid untuk gemar melaksanakan shalat Subuh berjamaah. ''Alhamdulillah, kita harus mensyukuri nikmat Allah SWT bisa bangun sebelum shalat Subuh, sehingga mampu menghirup udara segar yang menyehatkan tubuh,'' jelas kiai Mukri.
Salah seorang jamaah, Cut Paryanto (60), karyawan sebuah peruasahaan milik BUMN, mengaku senang bisa mengikuti Gerakan Subuh Berjamaah yang dicanangkan Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF-MUI) yang diselenggarakan pengurus Dewan Keluarga Masjid Riyadlush Shalihin Parung.
''Saya sangat bersyukur bisa mengikuti shalat Subuh berjamaah bertepangan dengan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW. Ini sebuah gerakan yang harus didukung umat Islam karena memberi semangat persaudaraan,'' ungkap Cut Paryanto kepada Republika.co.id, Senin (12/12).
Hal senada diungkapkan Dadan Sumengkar. Guru SMKN 1 Cibadak, Sukabumi, Jawa Barat yang kebetulan sedang berlibur di rumah orang tuanya di Parung, mengaku sangat senang bisa bersilaturahim dengan jamaah Masjid Riyadlush Shalihin melalui Gerakan Subuh Berjamaah.
''Gerakan Subuh Berjamaah ini sangat membantu kehidupan umat Muslim. Dengan bangun pagi, hidup lebih sehat. Tak hanya itu, insya Allah dengan bangun pagi, bisa lebih mudah untuk mendapatkan rizki dan keberkahan. Itu yang diajarkan banyak orang tua kepada anaknya,'' jelas Dadan Sumengkar.
Gerakan Subuh Berjamaah di Masjid Riyadlush Shalihin Parung, tak hanya diikuti kaum bapak dan kaum ibu, juga banyak hadir dari kalangan remaja dan anak-anak. Ustaz Taufiqurrahman bertindak sebagai imam Shalat Subuh.
Tokoh remaja Masjid Riyadlush Shalihin Billiyardo mengungkapkan, kalo semakin ramai jamaah masjid di waktu subuh, di banyak titik, jumlahnya pun semakin banyak. ''Semoga gelombang kebaikan ini menjadi lebih besar dan terciptanya generasi kebangkitan Islam,'' ungkapnya penuh syukur.