REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Ketua Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) MUI Bachtiar Nasir mengatakan waktu subuh memiliki keutamaan penting. Bahkan Nabi Muhammad SAW pun pernah memanjatkan doa bagi umatnya yang memulai aktivitas di waktu Subuh.
Hal inilah yang dikatakannya menjadi salah satu latar belakang gerakan subuh berjamaah yang digagas di seluruh Indonesia pada Senin (12/12) ini.
"Kita ingin mendapatkan keberkahan Nabi Muhammad SAW. Nabi berdoa keberkahan untuk umatnya di awal paginya," kata Bachtiar dalam konferensi pers yang digelar usai shalat subuh berjamaah di Masjid Pusdai Jawa Barat, Senin (12/12).
Doa Rasulullah SAW yang kemudian dikatakannya menjadi panduan bagi orang-orang soleh dan sahabat nabi. Di mana semuanya berbondong-bondong melakukan kegiatan di waktu subuh. ''Para orang soleh, sahabat Nabi SAW bergerak mengawali pergerakan aktivitasnya di waktu subuh untuk mendapatkan keberkahan itu," ujarnya.
Membiasakan shalat subuh juga menjadi keutamaan untuk menjauhkan diri dari sifat munafik. Pasalnya banyak yang merasa kesulitan menunaikan ibadah yang dilakukan pada waktu istirahat tersebut.
Ustaz Bachtiar menambahkan gagasan Subuh berjamaah ini merupakan permintaan umat yang menjadi viral selama ini. Setelah beberapa Aksi Bela Islam yang terus digelar pasca menguaknya kasus dugaan penistaan agama oleh Gubernur DKI Jakarta Non Aktif Basuki Tjahaja Purnama.
"Ini permintaan pertama umat sejak aksi 411 sampai 212 dan pasca 212 ini minta diadakan Gerakan Shalat Subuh Berjamaah di seluruh Indonesia,"ujarnya.
Parmintaan ini dianggapnya sangat positif. Gerkana shalat subuh berjamaah dianggap sebagai bagian dari revolusi mental yang berguna untuk memperkuat umat Muslim di Indonesia.