Senin 12 Dec 2016 15:56 WIB

'Maulid Nabi Momentum Saling Mencintai dalam Keberagaman'

Red: Fernan Rahadi
Anggota Dewan Syuro PKB Maman Imanulhaq
Foto: ROL/Fian Firatmaja
Anggota Dewan Syuro PKB Maman Imanulhaq

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Hari ini, Senin (12/12) atau 12 Rabiul Awal, umat muslim seluruh dunia memperingati kelahiran Nabi Muhammad SAW. Peringatan ini bermakna besar bagi pembentukan pribadi serta keimanan seorang muslim dalam menyebarkan nilai cinta kasih pada sesama.

Nabi Muhammad SAW diutus sebagai penyebar kasih sayang untuk semua umat manusia (rahmatan lil 'alamin) karenanya peringatan kelahiran Nabi atau maulid harus jadi momentum untuk saling mengasihi dan mencintai dalam keberagaman Indonesia. 

 “Saat membuncahnya aksi kebencian dan kekerasan atas nama agama,  Maulid Nabi harus jadi bahan refleksi diri untuk kembali menghadirkan "Nur Muhammad" yang mencerdaskan dan menguatkan umat. Keteladanan Nabi Muhammad SAW ini harus kita jadikan pegangan dalam memelihara perdamaian dan kesatuan NKRI dari berbagai ancaman perpecahan, seperti ancaman paham radikal terorisme,” kata Ketua Lembaga Dakwah PBNU KH Maman Imanul Haq, Senin (12/12).

Seperti diketahui, akhir-akhir ini bangsa Indonesia tengah digoyang’upaya perpecahan yang dipicu kasus penistaan agama dalam Pilkada Gubernur DKI Jakarta. Selain itu, ancaman terorisme juga menghantui perdamaian di Indonesia dengan adanya kasus penyerangan pos polisi di Tangerang, bom gereja di Samarinda, dan ditemukan bom berkekuatan besar di Bintara Jaya, Bekasi, Sabtu (10/12) kemarin.