REPUBLIKA.CO.ID, Jakarta, 12/12 (Antara) - Tim Densus 88 kembali menangkap tiga terduga teroris di tiga daerah yang berbeda menyusul tertangkapnya empat terduga teroris di Bekasi, Jawa Barat dan Karanganyar, Solo, Jawa Tengah.
"Pada Ahad (11/12), ditangkap tiga orang di tiga lokasi berbeda," kata Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabagpenum) Polri Kombes Pol Martinus Sitompul, di Mabes Polri, Jakarta, Senin (12/12).
Ia menyebut ketiganya yakni KF (22 tahun) ditangkap di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur; APM (25 tahun) ditangkap di Solo, Jawa Tengah dan WP (24 tahun) ditangkap di Klaten, Jawa Tengah.
Dari penggeledahan kamar kos KF, ditemukan botol-botol berisi cairan kimia, komputer jinjing, telepon genggam dan beberapa buku bertema jihad. Menurutnya, ketiganya merupakan kelompok jaringan MNS yang ditangkap di Bekasi, Jawa Barat pada hari sebelumnya.
Selain itu diketahui bahwa APM adalah istri pertama MNS. Pada Sabtu (10/12), Densus 88 menangkap tiga terduga teroris, MNS dan AS (laki-laki) serta DYN (perempuan). MNS dan AS ditangkap di jalan layang Kalimalang, Bekasi. Sementara DYN ditangkap?di rumah kontrakan di Jalan Bintara Jaya 8 Bekasi, Jawa Barat.
Polisi menemukan barang bukti berupa bom rakitan berbentuk penanak nasi elektronik (rice cooker) di kamar 104 kontrakan tiga lantai itu. Tim Gegana Polda Metro Jaya meledakkan satu dari tiga bom aktif yang ditemukan di tempat kejadian perkara (TKP) pada Sabtu (10/12) malam.
Sedangkan terduga teroris selanjutnya, S alias Abu Izzah ditangkap di daerah Sabrang Kulon Matesih, Kabupaten Karanganyar, Solo, Jawa Tengah. Dari hasil pemeriksaan sementara, ketujuh orang tersebut diduga kuat merupakan jaringan petempur ISIS asal Indonesia, Bahrun Naim. Ketujuh orang tersebut saat ini masih diperiksa secara intensif di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat.