Selasa 13 Dec 2016 09:54 WIB

Venezuela Tutup Perbatasan Kolombia Cegah Penyelundup Uang

Rep: Fira Nursya'bani/ Red: Nur Aini
Presiden Venezuela Nicolas Maduro
Foto: Reuters
Presiden Venezuela Nicolas Maduro

REPUBLIKA.CO.ID, CARACAS -- Venezuela telah menutup perbatasannya dengan Kolombia selama 72 jam untuk memerangi mafia penyelundup. Presiden Venezuela Nicolas Maduro mengatakan, mafia yang beroperasi di perbatasan dapat menyebabkan kerusakan besar terhadap perekonomian negara.

Banyak produk yang disubsidi Pemerintah Venezuela, seperti solar dan bensin, yang dijual kembali di perbatasan Kolombia dengan keuntungan besar. Pada Ahad (11/12), Maduro mengumumkan, denominasi uang kertas tertinggi di negara itu akan segera ditarik dari peredaran. Ia mengatakan, langkah tersebut akan menghentikan mafia melakukan penimbunan uang.

"Mari kita hancurkan mafia sebelum mafia menghancurkan negara dan perekonomian kita. Langkah ini tak terelakkan dan perlu dilakukan. Mafia akan bangkrut," ujar dia, dikutip BBC.

Venezuela terakhir menutup pintu penyeberangan perbatasan dengan Kolombia pada Agustus 2015 lalu. Pintu-pintu perbatasan kemudian dibuka kembali secara berkala dalam kurun waktu satu tahun.

Saat itu, Pemerintah Kolombia mengkritik Venezuela karena tidak memberi tahu dan mengkonsultasikan perihal penutupan perbatasan dengan negaranya terlebih dahulu. Namun, kedua belah pihak akhirnya mencapai kesepakatan untuk bekerja sama memerangi kejahatan dan penyelundupan di perbatasan sepanjang 2.200 km.

Penutupan perbatasan menyebabkan gangguan bagi masyarakat yang tinggal dan bekerja di wilayah perbatasan. Kali ini, Maduro mengatakan perbatasan akan kembali dibuka dalam 72 jam.

Data bank sentral mengungkapkan, ada lebih dari enam miliar uang 100-boliviar di peredaran. Warga Venezuela memiliki 10 hari untuk menukarkannya dengan koin dan uang kertas lainnya, tetapi hanya di bank sentral.

Presiden Maduro mengatakan, 100-boliviar banyak terdapat di kota-kota di Kolombia, seperti Cucuta, Cartagena, Maicao, dan Buaramanga. "Saya telah memerintahkan untuk menutup semua perbatasan darat, laut, udara, sehingga uang yang diambil ke sana tidak bisa dikembalikan. Mereka terjebak dengan penipuan mereka sendiri di luar negeri," kata Maduro.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement