Selasa 13 Dec 2016 19:30 WIB

Rombongan Hijrah Pertama Sempat Singgah di Somalia

Rep: Marniati/ Red: Agung Sasongko
Salah satu pantai yang ada di Somalia
Foto: Huffingtonpost
Salah satu pantai yang ada di Somalia

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Anna Yulia Hartati dalam Konflik Internal Somalia dalam Konteks Perang Sipil mengungkap, Somalia merupakan salah satu negeri yang pertama-tama memeluk Islam. Sebelum Islam datang, Somalia tidak dikenal di panggung sejarah dunia karena penduduknya terdiri dari suku yang hidupnya belum menetap.

(Baca: Somalia, Negara Pertama yang Memeluk Islam)

Namun, setelah Islam datang, sejarah negeri tersebut baru tampak, bahkan selanjutnya menjadi salah satu negeri yang merupakan bagian dari kebudayaan dan peradaban dunia pada Abad Pertengahan. Menurut salah satu pendapat, hijrah umat Islam pertama dan kedua ke Habsyah (kini Ethiopia) pada masa Nabi Muhammad SAW melalui negeri ini, serta sempat bermukim di Somalia beberapa waktu.

Tak hanya bermukim, rombongan tersebut menyosialisasikan Islam kepada penduduk setempat serta berketurunan di sana. Karena itu, sampai sekarang di Somalia masih terdapat suku-suku yang mempunyai silsilah keturunan dari Uqail bin Abi Thalib.

(Baca Juga: Kampanye Sosialisme di Tanduk Afrika)

Setelah itu, banyak warga Somalia memeluk Islam dengan jalan hijrah atau melalui perdagangan. Pada masa Dinasti Umayyah berkuasa di Damaskus, Khalifah Abdul Malik bin Marwan bin Hakam (685-705 M) dalam rangkaian ekspansinya pernah mengirimkan pasukannya di bawah pimpinan Panglima Jenderal Mus bin Jasy'am.

Meskipun Bani Umayyah mengirim pasukannya ke sana, tidak terjadi pertempuran dengan warga setempat. Namun sebaliknya, bahkan terjadi proses Islamisasi secara intensif dan ekstensif, sehingga agama Islam semakin membumi di Somalia.

Selanjutnya rakyat Somalia sudah sangat akrab dengan Islam. Perkembangan Islam semakin pesat di Somalia, karena banyak tokoh Muslim menyelamatkan diri ke sana.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement