REPUBLIKA.CO.ID, LEMBATA -- Hari Nusantara tahun digelar di Lewoleba, Kabupaten Lembata, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Selasa (13/12). Hari Nusantara kali bertema Tata Kelola Potensi Maritim Nusantara yang Baik Menuju Poros Maritim Dunia. Acara tersebut diharapkan mampu mendorong kesadaran berbangsa dan bernegara yang berbineka tunggal lka.
Menteri Dalam Negeri RI, Tjahjo Kumolo mengatakan, meskipun sudah menjadi agenda tahunan, puncak Hari Nusantara kali ini tetap sangat strategis. Momen Hari Nusantara dapat menjadi perekat persatuan rakyat Indonesia yang merupakan negara kepulauan.
“Melalui hari bersejarah bagi Nusantara ini, mari kita gelorakan kembali semangat persatuan Indonesia yang berwawasan Nusantara,” kata Tjahjo, Selasa (13/12).
Ia menjelaskan, tujuan peringatan Hari Nusantara salah satunya untuk mengubah cara pandang bangsa Indonesia mengenai ruang hidup dan ruang juang dari matra darat menjadi matra laut. Artinya, terdapat keseimbangan antara matra darat dan matra laut.
Di samping itu, dikatakan dia, untuk menjadikan bidang kelautan sebagai arus utama pembangunan nasional dan menghasilkan model pembangunan terintegrasi lintas sektor bagi daerah terdepan, terpencil dan tertinggal. “Serta bertujuan mewujudkan Indonesia sebagai poros maritim dunia yang mampu mensejahterakan rakyatnya," ujarnya.
Menurutnya, visi poros maritim bisa terwujud apabila ada kebijakan dan program pendukung yang tepat, efektif dan kompetitif. Program-program pembangunan kelautan tersebar di berbagai kementerian dan lembaga. Oleh karena itu perlu pembangunan yang terintegrasi oleh berbagai kementerian dan lembaga melalui kegiatan Hari Nusantara.
Ia menerangkan, di setiap pelaksanaan Hari Nusantara selalu dipilih lokasi dipinggir pantai sebagai bagian wilayah pesisir Indonesia. "Supaya energi bangsa dapat disalurkan secara positif untuk membangun kawasan pesisir Indonesia," jelasnya.