REPUBLIKA.CO.ID, ALEPPO -- Pasukan opoisisi Suriah dan pasukan Bashar Al Assad telah mencapai kesepakatan gencatan senjata di Aleppo Timur. Gencatan senjata memberikan kesempatan untuk mengevakuasi warga Aleppo timur yang sebelumnya terkepung.
Dilansir dari middle east monitor, Rabu (14/12), salah satu sumber dari pasukan oposisi mengatakan langkah gencatan senjata mulai dilakukan setelah pembicaraan antara Turki dan Rusia mencapai kesepakatan pada Selasa (13/12) malam. Sebagai bagian dari kesepakatan, warga sipil yang terperangkap di kawasan konflik akan dipindahkan menggunakan bus ke wilayah barat Aleppo.
Selanjutnya, para pejuang oposisi akan dievakuasi. Sumber tersebut juga mengatakan sebagian besar pejuang oposisi telah sepakat meninggalkan kota. Menurut beberapa sumber lokal, sejak pertengahan November, lebih dari 1.071 warga sipil telah tewas di Aleppo timur dalam serangan oleh rezim Bashar Al Assad.
Pengeboman sengit telah memaksa sebagian rumah sakit kota untuk menghentikan operasi, sementara sebagian besar kegiatan akademik ditangguhkan hingga waktu yang tidak terbatas. Suriah telah terkunci dalam perang saudara yang merusak sejak awal 2011, ketika rezim Bashar al-Assad menumpas protes pro-demokrasi, yang telah meletus sebagai bagian dari pemberontakan Musim Semi Arab dengan keganasan tak terduga. Sejak itu, ratusan ribu orang diyakini telah tewas oleh konflik dan jutaan lebih mengungsi.
Baca juga: PBB Sebut Pasukan Suriah dan Irak Bantai Warga Sipil