REPUBLIKA.CO.ID, UNGARAN — Polda Jawa Tengah meminta para panitia perayaan natal di gereja- gereja pro aktif melaporkan kegiatannya kepada aparat kepolisian. Hal ini untuk memudahkan aparat kepolisian dalam memberikan bantuan pengamanan.
Kabid Humas Polda Jawa Tengah, Kombes Pol Djarod Padakova mengatakan, setiap menjelang akhir tahun jajaran kepolisian selalu menggelar operasi terpusat guna mengamankan perayaan natal dan malam pergantian tahun.
Di lingkup Polda Jawa Tengah dilaksanakan ‘Operasi Lilin Candi 2016’ dengan sasaran salah satunya pengamanan tempat-tempat ibadah (gereja), tempat dilaksanakannya perayaan hari raya natal.
Terkait hal ini, Kapolda Jawa Tengah telah menginstruksikan di tingkat kabupaten/kota di Jawa Tengah untuk melaksanakan rapat koordinasi dalam rangka pengamanan natal dan perayaan tahun baru.
Selain unsur pimpinan daerah, rapat koordinasi ini juga melibatkan unsur Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB), tokoh masyarakat, tokoh agama hingga ormas untuk duduk bersama melaksanakan diskusi pengamanan natal dan tahun baru.
“Agar hal-hal yang tidak kita inginkan, seperti yang terjadi di Bandung beberapa waktu lalu tidak terjadi di wilayah Jawa Tengah,” ujarnya, di sela kunjungan ke Mapolres Semarang, Rabu (14/12).
Kapolda juga mengharapkan, agar seluruh panitia perayaan natal untuk menginformasikan kegiatannya kepada aparat kepolisian terdekat. “Sehingga aparat kepolisian bisa memberikan pengamanan secara maksimal,” tegasnya.
Berkaitan dengan pengungkapan dugaan akan dilakukannya bom bunuh diri di Bekasi, yang diungkap di sejumlah wilayah di Jawa Tengah telah ditangani oleh Detasemen Khusus (Densus) 88.
Polda Jawa Tengah, jelas padakova, bersama jajaran Polresta dan Polsek setempat telah melakukan bantuan dukungan pengamanan kegiatan kepolisian. Seperti penggeledahan dan pengamanan barang- barang yang akan digunakan untuk bahan peledak.
Hal ini juga untuk mengantisipasi agar di Jawa Tengah nanti tidak terjadi aksi kekerasan maupun aksi terror pada perayaan natal dan tahun baru. Di wilayah Solo Raya telah dilakukan penggeledahan di beberapa rumah tinggal, rumah kos termasuk warnet.
“Termasuk di Klaten, Sukoharjo dan Karanganyar, yang diduga memiliki keterkaitan dengan rencana aksi bom bunuh diri yang diungkap di Bekasi,” jelasnya.