Rabu 14 Dec 2016 14:16 WIB

Terkait Imbauan Ridwan Kamil Soal Atribut Natal, Ini Kata Sumarsono

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani/ Red: Bilal Ramadhan
Pekerja sebuah restoran cepat saji di Banten, Ahad (7/12), mengenakan atribut Natal berupa tanduk rusa sebagai bagian seragamnya.
Foto: Republika/Yogi Ardhi
Pekerja sebuah restoran cepat saji di Banten, Ahad (7/12), mengenakan atribut Natal berupa tanduk rusa sebagai bagian seragamnya.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Sumarsono mengatakan Jakarta adalah milik semua etnis, suku bangsa, dan agama. Sudah menjadi sikap, Sumarsono mengatakan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memberikan penghormatan seluruh hari besar beragama.

"Sudah menjadi sikap kita seluruh hari-hari besar agama, tetap kita berikan penghormatan ketika nanti Konghucu ada acara pada Hari Imlek tetep aja Gong Xi Fat Cai, tetap saja ornamen itu ada. Idul Fitri otomatis, Maulud Nabi otomatis, Natal tetep ornamen, cuma ornamen dipasang di tempat-tempat yang memang layak untuk dipasang," kata Sumarsono di Sportsmall Kelapa Gading, Rabu (14/12).

"Saya kira kita harus tampil sebagai sosok seorang nasionalis negarawan yang bisa memayungi semua agama, etnis, maupun perbedaan di Indonesia," ujarnya lagi.

Hal ini disampaikan oleh Sumarsono terkait dengan pernyataan Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil yang mengimbau para pengusaha atau pemilik toko agar tidak memaksakan karyawan Muslim untuk memakai atribut Sinterklas. Ia menuliskan imbauan tersebut di akun Facebook resminya pada Selasa (13/12).

"Untuk menghindari salah paham dan cukup banyaknya komplain dari karyawan-karyawan yang merasa terpaksa, Pemkot Bandung sudah berkirim surat kepada pemilik usaha/retail untul tidak meminta karyawannya yang Muslim mengenakan atribut sinterklas di penghujung tahun ini di luar keikhlasannya. Semoga hal ini bisa dipahami dengan baik sebelum salah paham membesar tidak pada tempatnya. Damai selalu untul kota Bandung tercinta ini. Mohon Maaf sebelumnya. Hatur Nuhun," kata Ridwan Kamil.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement