REPUBLIKA.CO.ID, MELBOURNE -- Sebuah lukisan Aborigin senilai lebih dari 150 ribu dolar AS (atau sekitar Rp 1,5 miliar) yang diduga telah hilang setelah dilakukan pencarian bertahun-tahun, berhasil ditemukan di sebuah kantor pejabat pemerintah.
Lukisan berjudul ‘Traveling Dreaming’ karya Mick Namarari Tjapaltjarri itu dipinjamkan ke kantor Kepala Menteri Northern Territory beberapa saat setelah tahun 1978, kemudian hilang pada 1981.
Lukisan berusia 44 tahun, yang sering disebut sebagai milik dewan masyarakat adat Aborijin Papunya, itu dihargai antara 100 ribu dolar AS (Rp 995 juta) hingga 150 dolar AS (Rp 1,5 miliar) dan merupakan bagian dari koleksi Dewan Papunya yang terkenal karena membawa seni Aborigin ke seluruh dunia pada 1970-an.
Dalam sebuah rapat yang dilakukan sekitar tiga minggu lalu, Angela Hill, Kepala Departemen Seni di jajaran otoritas Northern Territory (NT), melihat karya seni itu tergantung di kantor Kepala Pariwisata NT, Alistair Shields yang menemukan lukisan itu disimpan di sebuah gudang penyimpanan tua.
“Kantor saya perlu sedikit nuansa ceria dan berwarna, namun demikian saya tidak tahu sama sekali kalau saya menggantungkan sebuah lukisan berharga bagi seni NT,” kata Menteri Alistair Shields.
“Saya terkejut mengetahui kalau itu merupakan salah satu lukisan Mick Namarari Tjapaltjarri yang telah hilang selama 35 tahun, dan terakhir kali terlihat di kantor Kepala Menteri pada tahun 80-an,” tambahnya.
Luke Scholes, kurator dari pameran seni Papunya mendatang, mengatakan, bagaimana lukisan itu hilang merupakan cerminan dari kondisi NT pada saat itu. “[Ketika itu] tidak ada persyaratan untuk memiliki dokumentasi peminjaman, kota di NT ini masih dalam kondisi membangun kembali pasca diterjang Badai Tracy, anda harus menunjukan empati ketika itu dan apa yang dialami masyarakat,”
“Saya sedih sekali mendapati lukisan itu hilang, Namarari merupakan salah satu seniman paling inovatif dan sukses di generasinya, tapi fakta kalau lukisan tersebut berhasil ditemukan kembali menjadi bukti kalau tidak ada satu orang pun yang mencurinya.”
Lukisan ‘Travelling Dreaming’ tampaknya memerlukan sejumlah upaya konservasi yang signifikan untuk mengembalikannya ke kondisi asli semula; lukisan itu memiliki beberapa kerusakan akibat air yang diduga terjadi akibat Badai Tracy.
Satu tim kurator, bersama dengan Elizabeth -janda Mick Namarari, sedang bekerja menyiapkan lukisan tersebut untuk ditampilkan kembali dalam sebuah pameran bersama dengan 130 dari 226 koleksi Dewan masyarakat adat Papunya, yang diciptakan di pemukiman terpencil Papunya, daerah yang disebut-sebut sebagai tempat kelahiran dari seni kontemporer Aborijin.
Mick Namarari Tjapaltjarri merupakan salah satu seniman pelopor di Papunya dan karya-karyanya telah menginspirasi banyak seniman dan karakter Aborijin lainnya. Kini, Papuya Tula, atau lukisan bermotif titik, adalah ikon dari industri seni Aborijin Australia yang bernilai jutaan dolar.