Rabu 14 Dec 2016 18:57 WIB

Cina Bantah Negara Ikut Andil Penanaman Cabai Berbakteri

Rep: Dyah Ratna Meta Novia/ Red: Ilham
Pemusnahan bibit dan tanaman cabai ilegal yang mengandung bakteri, Instalasi Karantina Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno-Hatta, Kamis (8/12).
Foto: Republika/Crystal Liestia Purnama
Pemusnahan bibit dan tanaman cabai ilegal yang mengandung bakteri, Instalasi Karantina Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno-Hatta, Kamis (8/12).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kedutaan Besar Cina mengklarifikasi soal isu penanaman cabai berbahaya yang dilakukan warga Cina di Bogor. Cina menyatakan, apa yang dilakukan warganya di luar negeri tidak membawa agenda tertentu dari negaranya.

Dalam dokumen pernyataan yang diterima Republika.co.id, Kedubes Cina menyatakan, dalam beberapa tahun terakhir ini, pertukaran personel antara Cina dan Indonesia semakin meningkat. Cina telah menjadi negara asal wisatawan mancanegara terbesar bagi Indonesia.

"Semakin banyak warga negara Cina berkunjung ke Indonesia, mereka akan mengenal teman-teman Indonesia, mempelajari budaya Indonesia, dan mengadakan kerja sama yang saling menguntungkan dengan mitra Indonesia," bunyi pernyataan tersebut.

Warga Cina diklaim telah memberikan kontribusi positif dalam meningkatkan persahabatan dan kerja sama antara kedua negara dan pembangunan ekonomi nasional Indonesia. "Tiongkok (Cina) telah membaca berita di media belakangan ini terkait penanaman cabai oleh empat warga negara Tiongkok di Indonesia."

Kedubes menulis, Pemerintah Cina selalu meminta warga negaranya agar menaati undang-undang dan peraturan setempat saat berada di luar negeri. Pemerintah Cina juga meminta warganya untuk menghormati adat istiadat setempat dan hidup rukun dengan masyarakat lokal.

"Apabila terjadi kasus pelanggaran peraturan atau hukum oleh warga negara Cina secara individu di Indonesia, Pemerintah Cina menghormati penanganan yang adil, berdasarkan hukum, dan fakta oleh penegak hukum Indonesia. Di samping itu, hak-hak yang sah warga negara Cina tersebut diharapkan betul-betul terlindungi."

Menurut Kedubes Cina, kegiatan individu warga negara telah disalahtafsirkan sebagai kegiatan negara asalnya, dengan tuntutan “sebagai sebuah infiltrasi atau subversi untuk meruntuhkan ekonomi suatu negara”, dan “senjata biologis untuk menghancurkan ekonomi Indonesia”. "Hal ini sama sekali tidak berdasarkan fakta, dan susah difahami serta sangat mengkhawatirkan," tulis Kedubes.

Pemerintah Cina berharap, hubungan bilateral dan persahabatan rakyat antara Cina dan Indonesia tidak sampai terganggu oleh hal itu. Hubungan Cina dan Indonesia yang baik sesuai dengan kepentingan Cina dan kepentingan Indonesia. Cina selalu memandang Indonesia sebagai tetangga yang baik, sahabat yang baik dan mitra yang baik, bersedia mengembangkan kemitraan strategis komprehensif bersama Indonesia dengan tulus hati. "Saling menguntungkan adalah ciri esensi dalam kerja sama antara Cina dan Indonesia."

Pemerintah Cina juga berharap dari berbagai kalangan di Indonesia untuk menghargai dan melindungi hubungan Cina-Indonesia yang baik ini.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement