REPUBLIKA.CO.ID, CIBINONG -- Pelatih Timnas Indonesia tetap mengkritik penampilan para pemain asuhannya meski sudah memenangkan laga leg 1 final Piala AFF 2016, Rabu (14/12). Meski tampil agresif dan beberapa kali memberikan ancaman, namun kata dia terjadi kebocoran di lini pertahanan.
Sementara Thailand, Riedl menilai menunjukkan kelasnya saat babak pertama,sebagai negara sepak bola terbaik di Asia Tenggara. Pelatih asal Austria itu mengacu gol tunggal bilik striker Thailand, Terasil Dangda di menit ke-31 babak pertama.
"Saya tidak setuju kalau dikatakan tim sudah bermain bagus. Di babak pertama tim mengalami kebocoran di pertahanan. Itu sangat tidak bagus," ujar dia, usai laga di stadion Pakansari, Bogor, Rabu (14/12).
Selama babak kedua, Riedl mengatakan, memang tampak ada kemajuan dari permainan Indonesia. Tapi beberapa peluang pun terbukti gagal, sebelum Rizky Pora berhasil menyamakan skor menjadi 1-1 di menit ke-60.
Permainan pasukan Merah Putih Riedl nilai terbantu dengan pacuan semangat dari suporter di dalam stadion saat skor imbang. Gol kedua milik pemain Barito Putera itu di menit ke-70, menurut Riedl memang mengejutkan.
Tapi, gol penentu kemenangan menjadi 2-1 tersebut, pun sebetulnya belum menampakkan permainan yang maksimal dari skuat asuhannya. Sampai menjelang akhir babak kedua, Riedl mengatakan, masih banyak peluang yang seharusnya bisa memperbanyak jumlah gol.
Meski belum menampakkan permainan yang maksimal, namun Riedl mengatakan hasil kemenangan di laga kandang kali ini, modal bagus untuk meraih gelar juara. Sebab pada leg kedua, Sabtu (17/12) di stadion Rajamangala mendatang, skuat Garuda punya beban lebih ringan, meski tetap harus mampu menahan permainan Thailand.