REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Saat ini bulan Rabi’ul Awwal. Kaum Muslimin di berbagai negara memperingatinya sebagai bulan kelahiran Rasulullah SAW. Bentuk kegiatan yang paling banyak dilaksanakan adalah ceramah agama. Ada pula yang disertai dengan pembacaan riwayat hidup dan perjuangan Rasulullah (rawi).
Menurut dai dan pakar pendidikan Dr Sutrisno Muslimin MSi, peringatan Maulid itu sangat penting untuk lebih mengenal dan memahami sosok dan perjuangan Rasulullah SAW.
“Michael Hart dalam bukunya ‘100 Tokoh Paling Berpengaruh Dalam Sejarah’ menempatkan Nabi Muhammad di peringkat pertama. Ini menunjukkan bahwa Nabi Muhammad adalah sosok yang sangat istimewa,” kata Sutrisno saat mengisi acara peringatan Maulid Nabi Muhammad di Masjid Al-Barkah, Kampung Pulo, Kelurahan Rangkapan Jaya, Kecamatan Pancoran Mas, Depok, Jawa Barat, Senin (12/12/2016).
Sutrisno menambahkan, hanya dalam waktu 23 tahun Nabi Muhammad mampu mengubah masyarakat yang semula jahiliah (berada dalam kebodohan dan kesesatan), menjadi masyarakat Muslim yang takwa, tertib, adil dan sejahtera. Inilah yang sekarang ini sering disebut sebagai masyarakat madani.
“Nabi berjuang selama 23 tahun. Masyarakat madani tersebut dirancang, dan diperjuangkan dengan sungguh-sungguh, sehingga atas izin Allah bisa terwujud. Sejarah perjuangan Rasulullah SAW ini mengajarkan kepada kita, bahwa sebagai Muslim kita harus mempunyai cita-cita dan tekad yang kuat untuk maju. Inilah salah satu hikmah peringatan Maulid Nabi,” tutur Sutrisno yang juga merupakan salah seorang pengurus Masjid Agung Sunda Kelapa (MASK) Jakarta.
Hikmah lain yang juga sangat penting, kata Sutrisno, adalah menegakkan shalat berjamaah. “Tiap tahun kaum Muslimin memperingati Maulid Nabi Muhammad. Setelah peringatan Maulid Nabi Muhammad, lalu apa? Tegakkan shalat berjamaah. Begitu terdengar azan, tinggalkan segala urusan dunia. Segera tunaikan shalat berjamaah di masjid atau mushala. Kalau kaum Muslimin berbondong-bondong menegakkan shalat fardhu berjamaah di masjid dan mushala, maka kaum Muslimin akan kembali merebut kejayaannya yang pernah hilang,” papar Sutrisno Muslimin yang merupakan putra asli Kampung Pulo.
Peringatan Maulid Nabi Muhammad di Masjid Al-Barkah itu juga diisi dengan ceramah agama oleh Dr Habib Ali Hasan Bahar Lc MA, pembacaan ayat-ayat suci Alquran oleh Ustaz Mulyadi MA (imam dan pengurus Masjid Agung Sunda Kelapa) dan doa yang dipimpin oleh Syekh Hisyam Al-Mijzaji, seorang hafiz dan imam dari Yaman. Acara diakhiri dengan makan malam bersama dan berjamaah dengan menu nasi kebuli.