REPUBLIKA.CO.ID, CANBERRA -- Mantan Menteri Luar Negeri Indonesia Marty Natalegawa, Rabu (14/12) menerima gelar kehormatan Dr Honoris Causa dari salah satu universitas bergengsi di Australia, ANU di Canberra. Marty yang menjadi Menlu di masa kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono diberi gelar kehormatan karena jasanya bagi masyarakat dan juga bagi kawasan Asia dan Pasifik.
Marty menjadi orang Indonesia ketiga yang menerima gelar kehormatan serupa dari ANU. Sebelumnya di 2013, Dr Boediono yang ketika itu masih menjabat Wakil Presiden RI mendapat gelar karena jasanya di bidang ekonomi dan di 2014, Dr Mari Elka Pangestu juga mendapat gelar Dr HC di bidang ekonomi.
Penyerahan gelar Dr HC bagi Marty Natalegawa dilangsungkan di akhir acara wisuda bagi lulusan ANU. Dalam pidatonya, Marty Natalegawa mengatakan gelar kehormatan yang diterimanya dipersembahkan bagi istrinya Sranya yang berasal dari Thailand dan ketiga anak mereka.
Marty yang menjaid Menlu Indonesia antara 2009-2014 juga juga mengatakan terinspirasi dengan para lulusan ANU terbaru.
Marty yang juga pernah menjadi Duta Besar Indonesia untuk Inggris menyandang gelar doktor dari ANU di bidang hubungan internasional pada 1993. "Saya berdiri di sini hari ini dengan rendah hati menerima penghargaan yang diberikan oleh ANU. "Juga saya merasa terinspirasi dengan potensi dan kemungkinan yang bisa anda semua yang lulus hari ini, untuk membuat masyarakat global kita menjadi lebih baik terutama dalam mempromosikan kawasan Asia Pasifik menjadi lebih stabil, lebih makmur dan aman," katanya.
Menurut rilis yang dikeluarkan ANU bagi penghargaan ini, Marty Natalegawa sebagai Menlu Indonesia telah membantu membina hubungan antara Indonesia dan Australia yang sempat mengalami goncangan. Selain Menlu, Marty Natalegawa juga pernah menjadi Wakil Tetap Indonesia di PBB dan menjadi lulusan ANU pertama yang menjabat Presiden Dewan Keamanan PBB.
Untuk semua hal tersebut, menurut ANU, Marty Natalegawa sudah berjasa mempromosikan perdamaian internasional dan keamanan di kawasan Asia Pasifik.