REPUBLIKA.CO.ID, SIGLI -- Pemerintah Indonesia mengutamakan pembangunan fasilitas umum pascagempa bumi di Kabupaten Pidie Jaya dan Pidie, Provinsi Aceh seperti sekolah dan tempat ibadah.
"Model seperti ini nanti juga akan kita lakukan untuk sekolah-sekolah SD, sekolah-sekolah SMP, SMA, SMK semuanya sama. Jadi dibersihkan, kemudian segera dibangun, terutama memang fasilitas-fasilitas umum terlebih dahulu," kata Presiden Joko Widodo usai peletakan batu pertama pembangunan Masjid At Taqarrub di Kecamatan Trienggadeng, Kabupaten Pidie Jaya, Kamis (15/12) siang.
Menurut Presiden, pembangunan masjid tersebut ditargetkan selesai sebelum bulan Ramadhan 2018. Selain itu, Presiden juga meminta dana stimulan dapat disegerakan bagi bantuan pembangunan rumah yang rusak berat.
Sementara untuk dana stimulan bagi pembangunan rumah yang mengalami kerusakan sedang dan ringan masih menunggu surat keputusan dari Gubernur Aceh. Pemerintah melalui BNPB akan menyalurkan dana stimulan sebesar Rp40 juta untuk rumah yang mengalami kerusakan berat dan Rp20 juta untuk rumah yang rusak ringan. Kepala Negara mengatakan terdapat mekanisme yang harus dilakukan dalam memberikan bantuan melalui verifikasi kerusakan.
"Tetapi saya sudah perintah minggu depan semuanya harus sudah bersih dan segera dimulai pembangunan terutama untuk sekolah ya," kata Jokowi.
Selain itu, Presiden juga meminta Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk mengkoordinasikan pembagian bantuan di lapangan seperti logistik maupun bantuan pangan serta proses pembangunan.
Presiden telah menyambangi posko bencana di Masjid Istiqomah Kecamatan Meureudu, serta menjenguk beberapa rumah warga yang ambruk dan gedung sekolah SDN Peulandok Tunong yang rusak di Kecamatan Trienggadeng.
Kunjungan itu dilakukan Kepala Negara saat kepulangan dari lawatan kenegaraan di India dan Iran untuk memantau progres pembersihan dan pembangunan kawasan pasca gempa bumi yang terjadi pada Rabu (7/12).