REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Jelang perayaan Natal dan tahun baru, sejumlah pedagang pernak pernik khas Natal kebanjiran pesanan. Salah satu yang banyak dipesan adalah terompet. Di Medan, salah satu tempat pengrajin terompet yang mendapat banyak pesanan berada di Jl Pelajar Ujung, Binjai, Medan Denai. Seorang perajin terompet, Rusli mengaku, mulai mengerjakan pesanan sejak bulan Oktober.
"Kalau untuk tahun ini, sejak bulan Oktober udah masuk pesanan. Sampai sekarang baru 30 persen pesanan yang masuk dibanding tahun lalu," kata Rusli, Rabu (14/12).
Di rumah semi permanen mereka, Rusli bersama istri dan anaknya mengerjakan ribuan pesanan terompet. Jenisnya beragam, mulai dari jenis biasa, bentuk naga, bergambar tokoh kartun, hingga bentuk sepeda dan becak.
Menurut Rusli, ribuan terompet mereka produksi setiap tahun. Pesanan pun datang dari berbagai kalangan, mulai dari pengecer hingga perusahaan. Tak hanya itu, Rusli juga mendapat pesanan dari luar kota dan provinsi, di antaranya dari Aceh, Riau, Tapanuli, Labuhanbatu Selatan.
"Kalau sekarang kita sudah produksi tiga ribu buah. Yang banyak mesan biasanya dari luar kota dan perusahaan," ujar dia.
Terompet produksi Rusli dijual dengan harga Rp 3.500 hingga Rp 100 ribu. Harga ini pun tidak mengalami kenaikan jika dibanding hari biasanya. "Harga tetap, nggak berani saya naikkan harga karena sekarang harus bersaing sama terompet plastik buatan pabrik," kata pria yang kerap disapa Wak Uli itu.